Carmelita sedikit bingung.
“Aku hampir setiap hari melakukannya, tuan Mufu. Apa yang akan membuatnya berbeda dan menyembukan kesedihanku?”
Mufu terkekeh.
“Belum selesai, nak. Kamu baru boleh minum setelah ada delapan hewan yang minum. Lihat apa yang terjadi setelahnya.”
Walaupun belum paham benar, Carmelita tetap beranjak pergi.
****
Tak lama kemudian, dia sudah berada di tepi telaga Biru yang terletak di salah satu sudut Cheriowood. Di sekitar telaga ditumbuhi pohon oak, hornbeam, spruce dan pohon lainnya, membuatnya cukup teduh.
Telaga cukup lengang sehingga Carmelita masih harus menunggu. Dia butuh delapan hewan, sebelum mencicipi air telaga itu. Menjelang siang telaga Biru mulai kedatangan ‘tamu’ lainnya.
“Hai, Carmelita…,” Rusa bermata lentik menyapa Carmelita.
“Oh, hai, Ruby…,” sahut Carmelita.
“Aku telah mendengar kabar duka itu. Aku turut berbelangsungkawa, kawan.”