Pada setiap yang datang, Carmelita mencoba memberikan nasehat dan saran-saran.
Hari hampir petang, setelah Chomp, hewan ke-delapan berpamitan. Inilah saat yang ditunggu-tunggu, apalagi Carmelita memang sedang kehausan. Dengan berdebar-berdebar dia perlahan menunduk dan mereguk air telaga. Rasanya……… biasa saja! Tidak ada yang terjadi, kecuali dia merasa lega karena dahaganya terpuaskan.
“Apa maksud Mufu tua?,” batin Carmelita. “Aku masih merasa……?”
Cling!!
Ya, Carmelita pun menyadari maksud Mufu tua membuatnya menunggu seharian. Carmelita mulai melupakan kesedihannya setiap kali kawan-kawannya datang dan menceritakan masalah mereka. Dengan ikut memberi penguatan kepada kawannya, dia juga belajar untuk menjadi tabah dan kuat. Dia juga memahami sesuatu. Baik dirinya, Ruby, Charlie, Folk, Fulk dan yang lainnya pasti memiliki masalah masing-masing. Yang terpenting adalah jangan sampai berlarut-larut dalam kesedihan sehingga menepis kegembiraan yang mungkin ada di depan mata.
Untuk pertama kalinya dalam hari-hari ini, Carmelita mampu tersenyum cerah. Dia pun bergegas pulang untuk segera berterima kasih kepada Mufu Tua atas pelajaran berharga hari ini.
_________________________________
ilustrasi gambar dari: favim.com
NB:
Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community | Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community