Klaim #4 : Banyak BUMN merugi di era Jokowi pasti salah Jokowi
Sherly juga mengkritik kinerja BUMN.
"Banyak diantaranya didirikan dan dibesarkan pada masa presiden pertama dan kedua RI, menjadi kebanggan kita semua sehingga sedih rasanya ketika akhir-akhir ini kita mendapat banyak laporan tentang BUMN yang merugi bahkan menuju kebangkrutan," ujarnya dalam video di akun Instagram miliknya. Sebagai contoh, ia menyebut kasus Garuda Indonesia dan Krakatau Steel.
Cacat Logika: Texas Sharpshooter & Post-hocÂ
Seorang yang jatuh dalam cacat logika ini dengan sengaja memilih data atau pola yang disesuaikan dengan praduga atau asumsi yang lebih dulu ia yakini.Â
Disebut "Texas sharpshooter" karena mengilustrasikan seorang petembak jitu yang sembarang menembak tetapi tetap mengenai titik tengah lingkaran target.
Fakta mengenai degradasi BUMN hanyalah sembarang data yang dipakai untuk mendukung asumsi bahwa pemerintahan Jokowi telah salah urus akhir-akhir ini. Karena fakta dipaksakan untuk sesuai dengan kesimpulan, yang berikutnya terjadi adalah cacat logika post-hoc.
Ini adalah singkatan dari "post hoc ergo propter hoc" (setelah ini, maka karena ini).Â
Logika Sherly adalah degradasi BUMN terjadi setelah Jokowi menjabat presiden, maka degradasi itu dikarenakan Jokowi. Padahal, kemelut di tubuh BUMN yang dimaksud bersifat kronis, hasil dari miss-management selama belasan atau puluhan tahun.
Klaim #5 : Presiden belum menjalankan amanat Pasal 33 UUD 1945
Ini merupakan sebuah tuduhan serius yang dilontarkan Sherly dalam unggahan video Twitternya. Namun, karena disampaikan sebagai anak kalimat, pendengar tidak menyadarinya.