Mohon tunggu...
PHANJI MAULANA ZAELULMUTAQIN
PHANJI MAULANA ZAELULMUTAQIN Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Akutansi - NIM 55523110039 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pajak Internasional - Dosen : Prof. Dr, Apollo, M.si,Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 2 - Memahami Peluang dan Tantangan Perpajakan Contollled Foreign Company

25 November 2024   22:04 Diperbarui: 25 November 2024   22:29 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjuangan Kekuasaan: Dalam arena ini, terdapat perjuangan antara individu atau kelompok dengan modal yang berbeda untuk mendapatkan keuntungan dari sistem perpajakan. Mereka yang memiliki modal lebih besar mungkin dapat mempengaruhi kebijakan perpajakan untuk keuntungan mereka sendiri.

Kesimpulan

Penerapan teori Pierre Bourdieu dalam konteks perpajakan modern memberikan wawasan tentang bagaimana faktor-faktor sosial dan budaya memengaruhi perilaku perpajakan. Dengan memahami hubungan antara habitus, modal, dan arena, kita dapat menganalisis dinamika kepatuhan pajak serta strategi penghindaran pajak dalam masyarakat kontemporer. Pendekatan ini menyoroti pentingnya konteks sosial dalam membentuk praktik perpajakan dan legitimasi tindakan individu dalam sistem perpajakan

Dokpri Proff Apollo
Dokpri Proff Apollo

Pengaruh Arena Sosial terhadap Kebijakan Perpajakan

Arena sosial, yang mencakup interaksi antara individu, kelompok, dan institusi dalam masyarakat, memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan perpajakan. Dalam konteks ini, beberapa faktor utama dapat diidentifikasi:

1. Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Pengambilan Keputusan

Keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan perpajakan sangat penting. Partisipasi publik dapat meningkatkan legitimasi kebijakan pajak dan memastikan bahwa kebijakan tersebut mencerminkan kebutuhan serta aspirasi masyarakat. Melalui debat terbuka dan konstruktif, masyarakat dapat menyuarakan pendapat mereka mengenai keadilan dan efektivitas sistem perpajakan.

2. Nilai-nilai Sosial dan Budaya

Nilai-nilai sosial dan budaya mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap pajak. Dalam budaya kolektivisme, misalnya, membayar pajak dianggap sebagai tanggung jawab moral untuk kesejahteraan bersama. Sebaliknya, dalam budaya individualisme, mungkin ada lebih banyak resistensi terhadap kewajiban perpajakan. Kebijakan perpajakan yang dirumuskan dengan mempertimbangkan nilai-nilai ini cenderung lebih diterima oleh masyarakat.

3. Pengalaman Pribadi dan Kepatuhan Pajak

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun