Mohon tunggu...
Petrus Septianus Sasi
Petrus Septianus Sasi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa di Universitas Mercu Buana Nama : Petrus Septianus Sasi NIM : 41322010008 Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dosen : Prof.Dr. Apollo , Ak , M. Si. Universitas Mercu Buana Meruya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepemimpinan dan Kerjasama Tim

13 Oktober 2023   20:31 Diperbarui: 13 Oktober 2023   20:41 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kepemimpinan dan Kerjasama Tim

Pemimpin selalu diukur dari efektivitas kepemimpinannya, khususnya ide dan terobosan yang dibuatnya serta berorientasi pada misi dalam menjalankan tugas untuk melaksanakan tugasnya. Mereka harus menyiapkan dua skenario keberhasilan agar perjalanan mereka berhasil. dan sampai di tujuan. Jika suatu program berhasil (tugas selesai), Anda harus menerima hadiah sebelum melakukan tugas berikutnya. Bentuk penghargaan, pujian, hadiah, dan lain-lain ada banyak bentuknya, namun konsep dasar nilai-nilai kepemimpinan adalah punishment dan reward.

Adapun menurut pendapat Sarros dan Butchatsky, bahwa kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi. Sedangkan menurut Anderson, "leadership means using power to influence the thoughts and actions of others in such a way that achieve high performance".

Berdasarkan definisi tersebut di atas, kepemimpinan memiliki beberapa implikasi, antara lain sebagai beirikut :

  • Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan atau bawahan (followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan untuk menerima arahan dari pemimpin, maka tanpa adanya karyawan atau bawahan, tidak akan ada pimpinan atau sebaliknya.
  • Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan kekuasaannya (his or herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan.
  • Kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), sikap bertanggungjawab yang tulus (compassion), pengetahuan (cognizance), keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment), kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain (confidence) dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain (communication) dalam membangun organisasi.

Untuk itu, kepemimpinan seringkali disamakan dengan manajemen, padahal keduanya berbeda. Menurut Bennis and Nanus, bahwa pemimpin berfokus mengerjakan yang benar, memastikan tangga yang kita di daki, bersandar pada tembok secara tepat. Sedangkan manajer memusatkan perhatian pada mengerjakan secara tepat, adapun manajemen mengusahakan agar kita mendaki tangga seefisien mungkin.

A. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan mempunyai arti luas yang mencakup pengetahuan kepemimpinan, karakteristik kepemimpinan, teknik kepemimpinan, dan seni kepemimpinan (Iensufiie, 2012). Pandangannya menurut Getol, 2012 adalah kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi sekelompok orang yang mempunyai kebutuhan yang sama dan memimpin mereka sedemikian rupa sehingga mereka bersedia bekerja sesuai arahannya dan pada akhirnya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Adapun kata dasar kepemimpinan adalah "pemimpin" yaitu seseorang yang mampu menggerakka pengkiut untuk mencapai tujuan organisasi (Iessufiie, 2012). Selanjutnya, Iensufiie menyebutkan bahwa Pemimpin merupakan salah satu komponen dalam struktur kepemimpinan, di mana komponen kepemimpinan terdiri dari :

1. Pemimpin

Pemimpin adalah perekat organsiasi yaitu orang yang mampu menggerakkan pengikut (anggota organisasi) dalam mewujdkan tujuan.

2. Kemampuan menggerakkan

Kemampuan menggerakkan adalah energi pada diri seorang pemimpin yang merupakan motor penggerah sebuah struktur kepemimpinan, kemampuan menggerakkan dapat berbentu perintah, paksaan, otoritas, himbauan, sistem transaksional, motivasi, pemberian contoh dan sebagainya.

3. Pengikut

Pengikut adalah unsur yang penting dalam komponen kepemimpinan, namun kemepimpinan juga dimungkinkan tanpa adanya pengikut karena seseorang dapat memimpin dirinya sendiri untuk meraih mimpinya dan cita-cita pribadinya.

4. Tujuan yang baik

Tujuan adalah alasan utama mengapa organisasi dibentuk.

5. Organisasi

Organisasi adalah wadah untuk mencapai tujuan atau mewujudkan visi. Organisasi adalah tempat kepemimpinan berada.

B. Sifat-sifat Pemimpin

1. Memiliki Visi atau pandangan jauh ke depan

khususnya, cita-cita  yang harus dicapai organisasi. Pemimpin menerjemahkan visi mereka ke dalam misi dan rencana kerja, dan mengkomunikasikannya kepada pengikut sehingga mereka dapat mencapainya bersama. Untuk menentukan visi atau tujuan organisasi,  pemimpin harus menetapkan tujuan yang realistis (dapat dicapai) dan menetapkan tujuan pencapaian tonggak sejarah.

2. Memiliki Spirit (Semangat)

Pemimpin harus mempunyai semangat, yaitu mempunyai motivasi atau tenaga yang tinggi yang disalurkan kepada pengikutnya (anggota organisasi) untuk mencapai visinya.

3. Memiliki Integritas

Integritas adalah sikap jujur, konsisten, komitmen, berani dan dapat dipercaya. Integritas tinggi muncul dari kesadaran diri yang bersumber dari suara hati (Agustian, 2001). Untuk itu, Integritas adalah penyatuan diri seseorang dengan apa yang diyakininya baik dengan baik untuk dilakukan secara menyeluruh (Iensufiie, 2012).

Kejujuran, konsistensi, dan komitmen dalam mencapai tujuan organisasi akan memperoleh kepercayaan yang tinggi dari anggota organisasi. Selain itu, anggota tim akan termotivasi untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk itu dapat dipastikan tujuan organisasi  akan tercapai sesuai  rencana kinerja.

Selain itu, pemimpin yang jujur akan mudah menegur bawahannya yang tidak jujur, sedangkan pemimpin yang tidak jujur akan sulit menegur bawahannya yang tidak jujur, karena dia sendiri tidak bisa memberikan contoh perilaku jujur, oleh karena itu pemimpin tersebut kurang berintegritas dan sulit untuk menegur bawahannya yang tidak jujur. menunjukkan kejujuran. mendapatkan pengikut.

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi

Pemimpin yang mewujudkan visi dan cita-cita organisasi akan didukung oleh anggota tim atau kelompok/organisasi. Komunikasi yang jelas dan efektif akan memudahkan anggota tim memahami tugasnya untuk mencapai tujuan. Komunikasi mencakup dua unsur, yaitu "mentransmisikan" dan "mendengarkan".

Oleh karena itu, mendengarkan merupakan sarana komunikasi yang penting, karena dengan mendengarkan, pemimpin bersedia memahami situasi orang lain sebelum meminta untuk dipahami.

Bagi pemimpin yang pandai mendengarkan, akan lebih mudah menangkap aspirasi bawahannya untuk menerima masukan dan menyampaikan gagasannya. Untuk itu dalam mengkomunikasikan gagasan,  pemimpin dapat menggunakan cara-cara persuasi yang bernada persuasif dan tidak menekankan kekuasaan agar mampu mempengaruhi pikiran bawahan dengan gagasan-gagasannya.

5. Bersikap Obyektif

Dalam hal ini, pemimpin harus mengambil keputusan berdasarkan data dan fakta, bukan  emosi. Untuk itu, pemimpin harus bersikap netral, tidak memihak atau memihak. Selain itu, pemimpin harus bertindak membela bawahannya, membantu dan mengevaluasi hasil kerja bawahannya dengan menggunakan alat ukur yang sama, memberi penghargaan atas keberhasilan yang dicapai dan memeriksa penyebab kegagalan  perbaikan.

6. Kreatif

Pemimipin harus memiliki pengatahuan dan wawasan yang luas tentang berbagai hal, maka pemimpin dapat memberikan alternatif pemecahan masalah secara leih kreatif. Selain itu pemimpin harus kreatif dalam berpikir, berstartegi terutama dalam mencari cara-cara baru untuk mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan.

7. Mampu menyusun Skala Prioritas

Banyak hal harus dilakukan untuk mencapai tujuan; karena banyaknya keterbatasan, terkadang tidak semua hal tersebut dapat dilakukan secara bersamaan. Untuk meningkatkan penjualan, bisnis perlu mengembangkan strategi pemasaran baru yang melibatkan penggunaan strategi pemasaran on-line. Untuk melakukan pemasaran on-line, diperlukan lebih banyak fasilitas.

Meskipun teknologi informasi dan komunikasi tidak murah, banyak yang harus difaslitasi, seperti perusahaan harus mengganti mesin yang sudah tidak layak lagi, yang merupakan masalah besar bagi perusahaan yang memiliki sumber daya yang terbatas.

Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menentukan apa yang paling penting; misalnya, mereka harus memutuskan untuk memperbaiki perangkat yang rusak terlebih dahulu atau sebaliknya. Dalam situasi ini, seorang pemimpin harus menganalisis tingkat kepentingan dan resikonya sebelum menetapkan urutan masalah yang paling penting untuk diselesaikan.

8. Mampu menjadi Pembimbing

Karena setiap anggota organisasi memiliki karakter dan kemampuan yang berbeda-beda, pemimpin harus dapat bertanggung jawab untuk mengarahkan anak buahnya sesuai dengan kemampuan masing-masing dan membimbing anak buahnya agar potensi yang dimilikinya dapat dimanfaatkan untuk kemajuan organisasi.

Dalam membimbing, mereka juga dapat membantu anak buahnya untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Dengan cara ini, pemimpin juga membantu anggota timnya memikirkan solusi pemecahan masalah yang berbeda secara pribadi. Pada akhirnya, ini akan memotivasi mereka untuk mengembangkan cara baru untuk berpikir.

C. Peran dan Tanggung Jawab Pemimpin

Seorang pemimpin yang memimpin baik perusahaan, organisasi sosial, organisasi kemahasiswaan, organisasi politik maupun organisasi lainnya perlu memiliki peran dan tanggung jawab dalam hal sebagai berikut :

1. Pengambilan Keputusan

Dalam proses pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan, banyak hal yang harus diputuskan, termasuk di mana untuk memutuskan apa yang harus dilakukan terlebih dahulu atau terakhir. Pemimpin harus berani membuat keputusan.

Untuk membuat keputusan, Anda harus menggunakan data dan fakta, menggunakan pertimbangan rasional bukan emosional, dan memikirkan resiko.

Keputusan yang diambil, di sisi lain, harus sesuai dengan kemampuan organisasi dan tujuan yang ingin dicapai. Keputusan yang sulit seperti memecat pekerja yang tidak berprestasi bahkan dapat merugikan perusahaan, tetapi juga membuat mereka merasa kasihan karena kehilangan pekerjaan.

Oleh karena itu, para pemimpin harus mempertimbangkan banyak hal untuk membuat keputusan terbaik. Jika pemecatan terjadi, tidak hanya perusahaan akan mengalami kerugian besar, tetapi juga karyawan akan merasa bersalah. Memberikan pelatihan tambahan dan memindahkan orang tersebut ke posisi yang lebih sesuai mungkin lebih baik.

2. Mendelegasikan Tugas dan Wewenang

Dalam hal ini, pemimpin organisasi tidak bekerja sendiri untuk mencapai tujuan organisasi, tetapi dibantu oleh beberapa anggota organisasi sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing. Untuk mencapai tujuan ini, para pemimpin akan mengumpulkan semua tugas yang perlu dilakukan, kemudian membaginya kepada anggota organisasi sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Namun, tugas produksi diberikan kepada anggota organisasi yang ahli dalam produksi, dan yang ahli dalam pemasaran diberikan tugas pemasaran. Namun, tidak hanya tugas yang diberikan, tetapi juga wewenang untuk membuat keputusan tentang jenis tugas yang diberikan kepada anggota yang telah ditunjuk. 

3. Melakukan Pengawasan

Setelah menetapkan tujuan dan membagi tugas, pemimpin organisasi harus melakukan kontrol atau pengawasan terhadap kinerja anak buahnya untuk memastikan tujuan tercapai. Setelah itu, setiap penanggung jawab tugas harus melaporkan kemajuan pekerjaannya kepada pemimpin secara berkala, dan jika ada masalah, akan dibahas untuk menyelesaikannya.

4. Mengembangkan partisipasi anggota

Dalam hal ini, setiap anggota organisasi berperan dalam kemajuan dan keberhasilan organisasi, maka peran aktif anggota organisasi dalam meningkatkan keberhasilan perusahaan.

Disamping peran serta anggota organisasi juga meningkatkan motivasi.

Contoh :   Apabila dalam kelompok kerja banyak yang pasif, maka dipastikan kinerja kelompok tersebut rendah dan dapat menjadi gagal untuk mencapai tujuan.

5. Melakukan Evaluasi

Saat melakukan evaluasi atau penilaian hasil kerja untuk mengetahui tingkat keberhasilan pekerjaan, jika hasilnya menunjukkan tingkat keberhasilan yang rendah, maka perlu mencari cara untuk memperbaikinya, dan hasilnya harus diberitahu kepada anggota. Anggota yang melakukan pekerjaan yang baik harus dihargai. Setiap manusia membutuhkan penghargaan atas pencapaiannya.

Penghargaan dapat berupa bonus, kenaikan penghasilan, promosi jabatan, atau sertifikat. Sanksi diberikan kepada mereka yang tidak berprestasi, yang dapat mendorong anggota organisasi untuk lebih baik lagi.

Contoh : pada dinding restauran cepat saji terpampang foto seorang karyawan yang bertuliskan "the best staff of the week (Staf terbaik minggu ini). Dengan cara seperti tersebut merupakan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi pada minggu tersebut, kemungkinan dapat berganti pada minggu berikutnya, karena karyawan yang lain ingin mendaptkan penghargaan serupa.

6. Menunjukkan perhatian kepada anggota organisasi

Dalam hal ini, setiap orang harus diakui sebagai anggota organisasi. Pemimpin yang baik harus mengenal, memperhatikan, dan menunjukkan perhatian kepada setiap anggota organisasi, meskipun mereka memiliki peran yang kurang penting. Jika pemimpin memberi tahu setiap anggota bahwa keberadaan mereka penting bagi organisasi, mereka akan tumbuh menjadi lebih baik dan lebih baik.

Sumber: (Modul Perkuliahan Etik Universitas Mercu Buana oleh Edyson, SE., MM.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun