Tetapi, mengapa selama ini, justru pemerintah daerah secara sadar menempatkan kepala sekolah dasar yang malas tinggal di kampung untuk mendidik anak-anak? Mengapa pemerintah daerah mengangkat kepala sekolah dasar yang tertutup dalam pengelolaan dana BOS? Mengapa tidak ada sanksi tegas bagi kepala sekolah yang tinggalkan tempat tugas berbulan-bulan?
Saat ini, anak-anak Asmat, termasuk anak-anak Papua lainnya yang tinggal di kampung-kampung terpencil merindukan kepala sekolah dasar dan guru-guru yang jujur, setia dan rela berkorban.Â
Siapakah yang akan menjawab kerinduan anak-anak Papua ini? Orang Papua sendiri harus menjawabnya dengan menjadi kepala sekolah dan guru yang jujur dan berintegritas demi generasi masa depan Papua yang lebih baik. Generasi Papua yang cerdas intelektual dan spiritual. [Agats, 11 April 2019].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H