Penanggulangan bencana perlu dibicarakan dan direncanakan. Fasilitasi ketangguhan masyarakat ini menjadi momentum untuk membicarakannya. Ada ruang yang luas untuk merencanakan upaya konkret penanggulangan bencana di Tablanusu. Harapannya, menghasilkan bukan saja dokumen, tetapi juga suatu kesadaran kolektif tentang pentingnya mengantisipasi bahaya bencana alam.
Salah satu sikap antisipatif yang perlu dikembangkan adalah menjaga dan memelihara lingkungan alam. Alam, hutan, gunung, kali, batu, kayu, pasir, laut, ikan, perlu dilihat sebagai saudara, yang kehadirannya sangat menentukan kelangsungan hidup masing-masing pihak. Orang Tablanusu perlu memelihara alamnya supaya tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi saat ini dan mendatang, bukan hanya orang Tablanusu yang menikmatinya, tetapi juga para turis yang datang ke Tablanusu.
Kita berharap ke depan, Tablanusu menjadi kampung percontohan. Ketika orang berbicara tentang kampung tangguh, Tablanusu menjadi acuannya. Untuk sampai ke cita-cita semacam ini, semua pihak perlu bekerja sama. Warga kampung Tablanusu perlu saling melengkapi dalam upaya konkret menjaga kampung. Misalnya, menjaga alam dengan menanam pohon, tidak menebang pohon secara sembarangan dan tidak menggunakan dopis saat mencari ikan. Tampaknya hal-hal ini sederhana, tetapi seringkali diabaikan. Karena itu, melalui kegiatan ini, masyarakat yang terlibat perlu mencamkannya secara sungguh-sungguh dan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Sekali lagi, program sebaik apa pun yang masuk ke kampung, kalau masyarakat tidak berpartisipasi aktif, maka tidak akan menghasilkan apa-apa. Masyarakat kampung adalah subjek perubahan di kampung. Hanya orang-orang kampung yang dapat mengubah kampungnya, bukan orang dari luar kampung. Karena itu, segenap warga masyarakat Tablanusu perlu memanfaatkan momentum pendampingan ini untuk meningkatkan kapasitasnya di bidang kebencanaan supaya ke depan Tablanusu benar-benar menjadi salah satu percontohan kampung tangguh di tanah Papua. (Abepura, 19 Oktober 2016; pukul 09.36 WIT).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H