Mohon tunggu...
Petra Sembilan
Petra Sembilan Mohon Tunggu... -

terus menulis :\r\nhttp://seputarankotajakarta.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tolikara Karena Pembiaran Miskin?

22 Juli 2015   16:48 Diperbarui: 22 Juli 2015   16:58 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indeks ini pada 1990 dikembangkan oleh pemenang nobel India Amartya Sen dan seorang ekonom Pakistan Mahbub ul Haq, serta dibantu oleh Gustav Ranis dari Yale University dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics. Sejak itu indeks ini dipakai oleh Program pembangunan PBB pada laporan IPM tahunannya. "

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Pembangunan_Manusia

Itulah definisinya, sangat jelas bukan? Jadi suatu negara diklasifikasikan NEGARA MAJU, NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA TERBELAKANG ternyata diukur dari PEMBANGUNAN MANUSIANYA.

Nah menurut definisi tersebut, Badan Program Pembangunan PBB menerbitkan suatu daftar Indeks Pembangunan Manusia dari negara-negara di seluruh dunia (187 negara) di mana Indonesia berada pada urutan 111 dari 187 Negara (data tahun 2007), yang secara klasifikasi berada pada : NEGARA BERKEMBANG, alias pembangunan manusianya pada level menengah.

 

Peta dunia yang menunjukkan Indeks Pembangunan Manusia (didasarkan pada data 2007 yang dipublikasikan pada 5 Oktober 2009)

  di atas 0,950  0,900–0,949  0,850–0,899  0,800–0,849  0,750–0,799  0,700–0,749  0,650–0,699  0,600–0,649  0,550–0,599  0,500–0,549  0,450–0,499  0,400–0,449  0,350–0,399  di bawah 0,350  tak tersedia

 

Dilihat di peta dunia itu, Indonesia warna kuning, termasuk Papua, dengan INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA = 0,734.

IPM tertinggi adalah negara NORWEGIA dengan IPM = 0,955

IPM terdenah adalah negara NIGERIA dengan IPM = 0,340

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun