Pertanyaan pemantik:
Adakah keterkaitan yang Anda temui terkait penggunaan strategi dalam implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Mata Kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang telah Anda pelajari sebelumnya? Silakan Anda paparkan jawaban dan pemikiran Anda dalam sebuah graphic organizer. Silakan Anda memilih bentuk graphic organizer yang Anda inginkan seperti peta konsep, diagram venn, T-Chart, atau bentuk graphic organizer lainnya dan unggah hasilnya pada LMS
Strategi dalam implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi
Prinsip Pengajaran dan Asesmen
Learning Stations (Stasiun Pembelajaran)
Stasiun Pembelajaran adalah sebuah struktur untuk mengelola dan mengorganisir instruksi dan penugasan, baik dibedakan maupun tidak. Guru mempersiapkan beberapa tempat/pos di dalam kelas lengkap dengan aktivitas belajar yang spesifik, penugasan, atau instruksi yang dipimpin guru dimana para siswa bekerja secara serentak. Stasiun dapat bersifat sementara (untuk satu kali belajar) atau terus menerus (sebagai bagian dari rutinitas yang dilakukan)
Diferensiasi konten
Diferensiasi proses
Diferensiasi produk
Penugasan pada stasiun yang sama atau berbeda memiliki elemen konten yang dibedakan untuk kesiapan.
Fokus isi pengajaran pada stasiun yang dipimpin guru dibedakan
Siswa hanya mengunjungi stasiun yang dijadwalkan/ dirotasikan untuk mereka, disesuaikan dengan kesiapan siswa (tidak semua perlu mengunjungi stasiun yang sama).
Siswa diberikan jumlah waktu yang berbeda-beda pada stasiun yang ditugaskan.
Penugasan pada atau antar stasiun memiliki elemen proses yang dibedakan berdasarkan kesiapan.
Fokus proses pengajaran pada stasiun yang dipimpin guru dibedakan berdasarkan kesiapan.
Siswa berotasi ke stasiun-stasiun untuk mengerjakan tugas berorientasi produk yang sudah dibedakan berdasarkan kesiapan.
Guru merencanakan stasiun penugasan yang dapat membantu siswa menyelesaikan sebuah produk yang sebelumnya sudah dibedakan berdasarkan kesiapan.
Semua siswa mengerjakan produk yang sama dan mengunjungi stasiun lainnya untuk menyempurnakan aspekaspek produk yang mereka kerjakan sesuai dengan tahapan kemajuan
Tiered Tasks (Tugas Berjenjang)
Tugas yang dibuat berjenjang memang dibedakan untuk kesiapan siswa dan dapat disesuaikan pada isi, proses, atau produk. Tugas berjenjang dapat dirancang sesuai dengan perkembangan pembelajaran umum dalam suatu konten area atau keterampilan tertentu, dan/atau seputar hasil penilaian pra - atau formatif terbaru yang berkaitan erat dengan tujuan pembelajaran. Tidak terdapat set atau jumlah tingkatan/jenjang yang ideal, mungkin ada dua atau lima bergantung pada pola kesiapan siswa
The Profiler
Dalam strategi ini, profiler mengasosiasikan setiap multiple intelligence dengan profesi tertentu. Guru merancang pekerjaan dan tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa yang memerankan profesi tersebut dengan menggunakan kompetensi yang berkaitan dengan materi dan tujuan pembelajaran. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengkonkritkan setiap materi pelajaran dengan dunia nyata
Diferensiasi konten
Diferensiasi proses
Diferensiasi produk
Materi, teks atau informasi disesuaikan dengan tipe kecerdasan, contohnya: Angka/data (L/M) Narasi (V/L) Rekaman interview (Inter)
Tugas disesuaikan dengan multiple intelligence, contohnya: Manipulasi teks (V/L) Menggunakan gerakan tubuh (B/K)
Produk belajar disesuaikan dengan multiple intelligence, contohnya: Peta (V/S) Sajak/rima (M) Pantomim (B/K) Oral retelling (V/L)
Pendekatan Tarl
Â
Berikut ini strategi-strategi dalam implementasi pembelajaran berdiferensiasi yang ada kaitanya dengan mata kuliah rinsip pengajaran dan asesmen dalam topik materi pendekatan TaRL:
- Learning Stations
- (Stasiun Pembelajaran)
- Tiered Tasks (Tugas Berjenjang)
- The Profiler
Keterkaitan antara strategi penerapan pembelajaran berdiferensiasi dan pendekatan TaRL adalah sebagai berikut:
- Mengelompokan peserta didik berdasarkan kemampuan.
- Keterkaitan dari strategi penerapan pembelajaran berdiferensiasi dengan pendekatan TaRL yaitu sama-sama mengelompokan peserta didik ke kelompok belajar sesuai dengan kemampuan mereka. Misalnya peserta didik dengann kemampuan rendah dikelompokan lain di dalam ruangan kelas, peserta didik dengan kemampuan sedang dikelompokan lain di dalam ruangan kelas dan peserta didik dengan kemampuan tinggi dikelompokan lain di dalam ruangan kelas.
- Memfasilitasi belajar peserta didik sesuai dengan kesiapan belajar mereka.
- Setelah mengelompokan peserta didik dalam kelmpok belajar sesuai dengan kemampuan mereka, langkah selanjutnya yaitu guru memfasilitasi belajar peserta didik sesuai dengan kesiapan belajar mereka. Terhadap peserta didik dengan kemampuan rendah guru dalam memfasilitasi belajar peserta didik tersebut dengan membimbing dan menjelaskan sampai mereka bisa memahami materi yang sudah dijelaskan. Terhadap peserta didik dengan kemampuan sedang guru memfasilitasi belajar mereka dengan cara mengarahkan mereka untuk belajar pada materi yang disajikan dan di akhir pembelajaran guru akan mengecek kembali hasil belajar dari peserta didik.. Terhadap peserta didik dengan kemampuan tinggi, guru akan memfasilitasi belajar mereka dengan cara menginstrusikan hal-hal yang mereka belajar, kemudian guru hanya mengecek hasil belajar mereka.
- Memberi penugasan kepada peserta didik sesuai dengan kemampuan mereka.
- Dalam memberikan penugasan pendidik akan memberikan penugasan materi yang sama, akan tetapi level kesulitan di setiap kelompok belajar berbeda-beda. Misalnya terhadap peserta didik dengann kemampuan rendah dengan memberikan penugasan berdasarkan taksonomi bloom yaitu level pengetahuan C1 dan C2. Untuk peserta didik dengan kemampuan sedang maka diberikan penugasan level kegnitif tingkat C3 dan C4. Untuk peserta didiik dengan kemampuan tinggi, diberikan penugasan dengan level pengetahuan C5 dan C6.
Thinking Caps (Topi Berpikir)
Thinking Caps adalah modifikasi Six Thinking Hats dari Edward DeBono. Siswa menggunakan berbagai topi berpikir yang berbeda untuk membahas satu isu atau permasalahan serta bertujuan untuk melihat dan mencari pemecahan permasalahan dari sudut pandang yang berbeda.
- Diferensiasi konten
- Diferensiasi proses
- Siswa menggali informasi dari berbagai sumber yang berbeda serta merancang ide-ide baru
- Guru merancang diskusi kelompok kecil dengan beragam topi
- Siswa memilih topi yang akan dipakai dan mengikuti peran dalam diskusi sesuai topi yang dipakai
- Guru pengelompokan siswa secara homogen atau heterogen untuk mencari solusi atau menyelesaikan tugas
Thinking Caps dapat diaplikasikan untuk tujuan pembelajaran sebagai berikut:
Menyelidiki dan mencari informasi mengenai isu terkini
Mencari jawaban dari pertanyaan besar
Menemukan pemecahan masalah
Menafsirkan data, temuan dan hasil
Menganalisa sebab akibat
Merancang eksperimen
Menyusun argumen
Mengidentifikasi keuntungan dan kerugian (pros and cons)
Entry Points (Titik Masuk)
Entry point adalah strategi yang dikembangkan oleh Howard Gardner untuk mengajak siswa mempelajari topik lebih lanjut melalui 8 jalan yang berbeda. Setiap entry points terkait dengan kecerdasan majemuk.
Entry Point (MI)
Kegiatan
Penjelasan singkat
Contoh bentuk tugas di awal
Narrational
Storytelling
Menggunakan cerita atau struktur narasi untuk mengkomunikasikan ide dan prinsip
Baca atau dengarkan cerita mengenai.... Ceritakan kisah mengenai ...
Logical
Memberikan penjelasan
Menggunakan alasan, argumen dan hubungan sebab akibat
Buatlah diskusi mengenai... Bukti bahwa... Tentukan bagaimana... Jelaskan mengapa...
Quantitative
Fokus pada angka
Mempresentasikan dan memeriksa data, menyelidiki korelasi angka
Apa yang dapat disimpulkan dari angka-angka berikut... Cari hubungan antara...
Existential
Berpikir besa
Mengajukan atau menyusun pertanyaan besar tentang kehidupan dan dunia, memberikan makna
Pikirkan mengenai... Buatlah pertanyaan besar mengenai...
Aesthetic
Aktivasi panca indera
Melakukan kegiatan untuk mengaktifkan panca indera
Gunakan panca indera untuk .... Jelaskan bagaimana... terlihat, terasa, terdengar
Experiential
Menggunakan pengalaman
Menggunakan pendekatan praktek, berinteraksi langsung dengan materi pembelajaran
Kategorikan... Klasifikasikan... Kami adalah...yang menghadapi masalah...
Pendekatan CRT
Berikut ini strategi-strategi dalam implementasi pembelajaran berdiferensiasi yang ada kaitanya dengan mata kuliah prinsip pengajaran dan asesmen dalam topik materi pendekatan CRT yaitu:
- Thinking Caps (Topi Berpikir)
- Entry Points (Titik Masuk)
Keterkaitan antara strategi penerapan pembelajaran berdiferensiasi dan pendekatan CRT adalah sebagai berikut:
- Siswa belajar dari pengalaman peribadinya.
- Guru meyajikan materi pembelajaran dengan mangaitkan materi ajar dengan latar belakang tempat tinggal dan kebudayaan dari peserta didik, sehingga dengan begitu materi yang disajika oleh guru tersebut sifatnya kontekstual artinya siswa dapat mengaitkan materi ajar sesuai dengan pengalaman ataupun kebudayaannya.
- Penugasan sesuai dengan kebudayaan peserta didik.
- Dalam memberi penugasan guru harus berpedoman pada kebudayaan/latar belakang dari setiap peserta didik, sehingga peserta didik tersebut bisa bereksplorasi untuk mencari jawaban atas tugas tersebut sesuai dengan kebudayaan dan latar belakangnya.
Â
Â
- JIGSAW
- JIGSAW adalah strategi pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa dalam kelompok kelompok kecil untuk menciptakan tiap anggota menjadi "ahli" sebagai potongan puzzle (dalam hal ini, konten atau materi yang sedang dipelajari) sebelum membagi pemahamannya pada kelompok lain, dengan cara bekerja sama dalam melengkapi tugas yang saling berkesinambungan. Jigsaw merupakan strategi yang ideal untuk menganalisa topik-topik konseptual serta topik dengan jumlah informasi yang banyak dalam waktu yang pendek
Diferensiasi konten
Diferensiasi proses
Diferensiasi produk
Menugaskan teks materi atau resource pada kelompok ahli berdasarkan topik yang diminati
Membentuk dan menugaskan kelompok ahli teks materi yang berbeda berdasarkan kemampuan membaca atau tingkatan kesulitannya
Memiliki pertanyaan yang berbeda untuk menjawab atau mengolah materi pada tiap kelompok ahli atau kelompok berdasarkan minat yang sedang dieksplorasi
Menggunakan pertanyaan pertanyaan bertingkat pada kelompok ahli
Mempersiapkan pengaturan grafik untuk mengumpulkan atau mensintesis informasi dalam kelompok ahli
Tiap kelompok mensintesa tugas untuk menghasilkan pilihan produk berdasarkan minat
 Tiap kelompok mensintesis tugasnya dengan produk yang berjenjang atau berkriteria
Thinkdots
Thinkdots adalah strategi untuk memproses atau mendiskusikan gagasan, atau bereksperimen dengan keterampilan, dalam format kelompok besar maupun kecil. Dalam Thinkdots, Guru merancang enam pertanyaan, petunjuk, atau tugas yang berkaitan dengan topik umum, masing -- masing diberi label titik -- titik yang sama seperti sisi dadu.
Â
Asesmen as learning
Â
Melibatkan peserta didik untuk menillai sesama mereka dalam proses belajar kelompok.
Berikut ini strategi-strategi dalam implementasi pembelajaran berdiferensiasi yang ada kaitanya dengan mata kuliah prinsip pengajaran dan asesmen dalam topik materi pendekatan assesmen as learning yaitu:
- JIGSAW
- Thinkdots
Keterkaitan antara strategi penerapan pembelajaran berdiferensiasi dan pendekatan assesmen as learning adalah sebagai berikut:
- Peserta didik yang merancang asesmen.
- Penialaian ini dilakukan oleh pesserta didik  dalam kegiatan belajar kelompok di dalam ruangan kelas, peserta didik yang akan merumuskan sendiri tentang hal-hal yang akan dinilai untuk diri sendiri dan menilai teman kelompok dalam menyelesaikan kkerja tugas kelompok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H