Sementara itu, pasangan calon nomor urut satu Ridwan Kamil dan Suswono, keduanya memiliki gaya komunikasi structural. Structural style mengacu pada pendekatan yang menekankan pada sistem, struktur dalam cara mengelola dan menyampaikan informasi.Â
Gaya komunikasi structural digunakan oleh RK saat menanggapi pertanyaan dari Pramono Anung mengenai rencananya memindahkan pusat pemerintah Jakarta ke bagian Jakarta Utara.Â
RK menyampaikan secara terstruktur bahwa alasannya memindahkan pusat pemerintahan adalah untuk mengurai kemacetan, agar aktivitas warga Jakarta bisa tersebar secara merata, lalu, RK menambahkan bahwa program pemindahan pusat pemerintahan ini meniru program IKN.
 Keberhasilan Jokowi membuat ibu kota Indonesia berpindah adalah contoh nyata bahwa program pemindahan pusat pemerintahan bisa terwujud, dan imajinasi adalah Langkah awal atas terwujudnya program tersebut.
Gaya komunikasi structural style biasanya cenderung disukai oleh khalayak dengan Tingkat Pendidikan menengah keatas. Proses penyampaian pesan yang terstruktur dan terkadang menggunakan Bahasa akademis cocok untuk menggaet pemilih rasional dan elit.Â
Biasanya seorang dengan gaya komunikasi structural akan menyerang lawannya dengan memperlihatkan dirinya lebih menguasai pembahasan. Hal ini Nampak jelas saat RK menanyakan efektivitas waduk di wilayah Jawa Barat kepada paslon nomor urut dua.Â
Dan seperti yang diharapkan oleh pendukung paslon nomor urut satu, paslon nomor urut dua secara gamblang menyatakan dirinya tidak tahu apakah efektivitas waduk mampu mengurangi volume banjir di Jakarta. Dengan demikian, paslon nomor urut satu unggul dalam sesi tanya jawab antara paslon nomor urut satu dan dua.
Pasangan calon nomor urut dua, Dharma -- Kun sebagai pasangan calon independent menunjukkan perpaduan gaya komunikasi dynamic style (Dharma) dan structural style (Kun). Dharma terlihat menggunakan strategi komunikasi dynamic yang cenderung menyerang ataupun menganggap program ataupun gagasan dari pihak lawan bermasalah.Â
Terlihat saat mengajukan pertanyaan kepada Paslon nomor urut tiga, Dharma menyampaikan bahwa program SPBU terapung akan menimbulkan banyak persoalan terutama korupsi mengingat bahwa dirinya adalah auditor yang seringkali menemukan kejanggalan dalam transaksi SPBU.Â
Saat menjawab pertanyaan dari pihak lawan Dharma juga terlihat sangat menggebu-gebu dan terpancing emosi, seperti misalnya saat dirinya ditanya mengenai efektivitas waduk di Jawa Barat untuk mengurangi banjir Jakarta, dirinya dengan tegas bahwa ia tidak tahu karena tidak pernah menjabat sebagai kepala daerah disana.Â
Bahkan Dharma menyerang dengan menambahkan bahwa ketika waduk tersebut tidak efektif, maka ada penyelewengan di saat Pembangunan proyek waduk tersebut, padahal saat perencanaan Pembangunan sudah pasti dipaparkan degan jelas apa tujuan Pembangunan tersebut.