Mohon tunggu...
Agung Pramono
Agung Pramono Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat, Pemerhati Hukum dan Sosial

pemahaman yang keliru atas makna hak adalah akar dari semua kejahatan

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Disrupsi Tren Industry v4.0 Visavis Advokat

29 Juli 2020   16:36 Diperbarui: 31 Juli 2020   11:01 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu mau diapakan ras yang tidak masuk output resultan robot Ross?

Dimusnahkan kah atau diperbudak dengan bahasa halusnya diberdayakan?

Bilamana kita berbicara tentang disrupsi, dalam konteks ini maka tidak bisa dilepaskan dari keberadaan artifisial intelegensi (kecerdasan buatan).

Sebuah program adalah produk, bukan kerjasama orang-orang tetapi hasil kerjasama orang-orang yang disebut produk. Mereka yang tidak bernalar, naluri dan budi tidak bisa dipertanggungjawabkan secara hukum.

Dan kita tau bahwa disetiap era perihal disrupsi manusia selalu ada, dan sejarah tidak pernah bisa diubah karena pertahanan manusia itu sendiri yang ingin terhubung dan secara naluriah tidak ingin kehilangan sejarah.

Catatan Sejarah Tentang Disrupsi

Ada beberapa issue yang menarik perhatian penulis yang bisa jadi berkaitan erat dengan paham dan pemahaman tentang manfaat manusia dan fleksibilitas sifat serta kemampuannya yaitu pertama sejak Geisha, agen ganda Matahari dan Nikita, komputer, program dan aplikasi menjadi seperti itu, menjadi agen pengumpul data, pemberi input dan pemberi keputusan atau eksekutor.

Kita manusia pengendalinya itu kembali pada jaman Hitler dengan istilah Eugenetika, pengembangan gen terbaik dengan membunuh yang tidak baik, ini hal menarik kedua bagi saya, eugenika yang merupakan filosofi sosial yang berarti memperbaiki ras manusia dengan membuang orang-orang berpenyakit dan cacat serta memperbanyak individu sehat.

Itu masa depan disrupsi, benda itu mencabut kita dari akarnya - apabila kita gagal menjadi pengendali.

Dari catatan penulis, disrupsi itu bahkan terjadi sejak 'Napoleonic' karya Beethoven dalam beberapa pergerakkan simphony yang mentafsirkan kehidupan Bonaparte ke dalam beberapa babak. Hingga tiba suatu saat di tahun 1804 ketika dia diberitahu bahwa Napoleon telah mengangkat dirinya sebagai Kaisar.

Persembahan awal bagi Bonaparte pun ditanggalkan, Beethoven mengumumkan bahwa Napoleon adalah seorang “tiran”, yang “akan menganggap dirinya lebih unggul dari semua orang lain,” dan mengganti judul simfoninya menjadi “Eroica”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun