Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Usulan-Usulan untuk Marno

26 Juli 2023   07:21 Diperbarui: 26 Juli 2023   07:26 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hei, jangan kabur. Ini ditolongi,"

"Sini kau!"

Bapak-bapak masih mengenakan sarung saling berteriak. Mereka menariaki pengendara sepeda motor yang kabur. Sedangkan, dua orang pemuda mendekati Marno yang tertimpa gerobak dan tubuhnya terkena kuah soto yang panas.

"Ayo kita bawa ke rumah sakit!" usul seorang pemuda.

"Uang dari mana, buat sarapan kita saja belum ada. Ini tadi mau utang soto di sini," sahut yang lainnya.

"Kalau ditelponkan temannya saja bagaimana? Aku punya salah satu pedagang soto yang lain. Mereka biasa berkumpul bersama dan membuat soto. Lalu, dijual berkeliling seperti ini," usul seorang Ibu yang mengenakan daster.

"Boleh, Bu. Silakan saja, kami akan menyingkirkan gerobak dan apa saja yang masih bisa diselamatkan," kata seorang bapak berkacamata.

Marno mengerang kesakitan. Tubuhnya terkena kuah soto panas. Belum lagi, kakinya tertimpa gerobak dan terjatuh karena tubrukan yang kuat. Badan sakitnya kian tambah sakit.

Tak lama, beberapa penjual soto berdatangan. Mereka lalu sepakat membawa Marno ke tempat tukang pijat.

"Tidak ada luka darah?" tanya Budi.

"Hanya sedikit. Mungkin itu kesleo dan terkena air panas. Kuah soto mendidih dan tertimpa gerobak lalu terjatuh di aspal," sahut Haryo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun