Mohon tunggu...
Yudha Adi Putra
Yudha Adi Putra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Tidak Pernah Mati

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Usulan-Usulan untuk Marno

26 Juli 2023   07:21 Diperbarui: 26 Juli 2023   07:26 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bagaimana kita membayar tukang pijat ini? Kalian ada usulan?" tanya Gandi.

Kelima penjual soto itu saling pandang. Tak ada yang berani memberikan usulan. Mereka sama-sama perantau dan belum mendapatkan uang gaji. Apalagi, mereka ikut seorang penjual soto yang sudah sukses terlebih dahulu.

"Begini saja, kita bilang ke atasan kita. Kalau ini kecelakaan kerja, jadi nanti ada asuransinya. Lalu, kita bisa mintakan uang asuransi itu untuk membayar tukang pijat. Menurut kalian bagaimana?" usul Karmanto.

"Bisa itu. Bisa ditolak mentah-mentah. Apa kalian tidak tahu, atasan kita itu kikir sekali. Sudah baik kalau kita diberikan pekerjaan. Bisa saja uang setoran kita kurang. Itu sudah cukup untuk memicu kemarahannya," ujar Haryo.

"Bagaimana kalau kita patungan?" kata Gandi.

"Tidak mungkin. Kita semua tahu kalau sedang memerlukan uang untuk mengejar setoran kemarin. Belum lagi, modal dagang kita tidak ada lagi. Untuk mengganti yang tumpah tadi itu saja sudah banyak," jawab Yatno.

Marno mengerang kesakitan. Tukang pijak memberikan minyak pada bagian tubuh yang terkena kuah panas. Kaki Marno melepuh.

"Itu pasti karena kesleo. Kita harus kompak. Kalau atasan kita tahu, ini bisa bahaya. Bisa dipecat kita semua," kata Haryo.

"Lalu, menurutmu bagaimana? Biar bisa mengganti rugi jualan hari ini dan membayar tarif tukang pijat itu?" pertanyaan Gandi mengembalikan pada suasana hening.

Kelima pedagang soto keliling itu saling memandang dan mereka tersenyum ketika melihat gerobak soto milik Marno.

"Kita pinjam uang saja dengan pembuat gerobak. Itu pasti diberikan," usul Haryo dengan bersemangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun