Mohon tunggu...
Bayu Segara
Bayu Segara Mohon Tunggu... Administrasi - Lihat di bawah.

Penulis saat ini tinggal di Garut. 0852-1379-5857 adalah nomor yang bisa dihubungi. Pernah bekerja di berbagai perusahaan dengan spesialis dibidang Layanan & Garansi. Sangat diharapkan jika ada tawaran kerja terkait bidang tersebut . Kunjungi juga blog saya di: https://bundelanilmu.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Money

Ratu yang Tertipu Penjahat

3 April 2012   12:29 Diperbarui: 28 Mei 2019   11:38 13493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Dari dalam ruang kekejaman Ratu” 

“Apa, betulkah? Coba aku lihat permata itu,” ucap sang ratu sambil menyodorkan tangannya. 

“Betul Ratu, silahkan ratu lihat-lihat saja permata ini,” jawab AA sambil menyerahkan permata itu ke tangan Ratu Selsa. Ratu Selsa membolak-balik dan meneliti permata itu dengan teliti. 

“Hebat kamu AA, ini batu permata asli. Aku jadi penasaran, sebenarnya apa yang ada di dalam ruang kekejaman itu, coba jelaskan padaku” 

“Di dalam ruang kekejaman, saya menemukan banyak sekali binatang buas. Salah satunya adalah buaya putih. Sewaktu saya melongok ke dalam, tiba-tiba dia menyambar kepala saya. Namun dengan sigap saya mengelak sambil menendang giginya hingga lepas dari rahangnya. Gigi itu terpental keluar, cepat-cepat saya keluar dari ruang itu. Tadinya saya ingin membuktikan saja, benarkah bahwa ruang kekejaman itu sangat kejam. Ternyata benar adanya,” jawab AA sambil terdiam sejenak. 

“Lalu, mengenai batu permata itu?” kejar Ratu Selsa penasaran akan cerita AA. 

“Ketika saya hendak keluar, saya melihat gigi buaya itu tergeletak dekat pintu. Karena bercahaya, saya jadi penasaran. Maka saya ambil gigi itu. Setelah saya teliti, ternyata gigi buaya itu permata seperti yang Ratu lihat sekarang,” jawab AA. 

“Ah kamu bohong, mana ada gigi buaya terbuat dari permata,” damprat sang ratu. 

“Saya tidak membohong Ratu, kalau Ratu tidak percaya silahkan lihat sendiri” 

“Nanti saya celaka, dimakan oleh buaya itu” 

“Disini banyak prajurit yang mengawal, tentunya sebelum buaya itu menerkam Ratu, mereka akan melindungi Ratu” 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun