Mohon tunggu...
Bayu Segara
Bayu Segara Mohon Tunggu... Administrasi - Lihat di bawah.

Penulis saat ini tinggal di Garut. 0852-1379-5857 adalah nomor yang bisa dihubungi. Pernah bekerja di berbagai perusahaan dengan spesialis dibidang Layanan & Garansi. Sangat diharapkan jika ada tawaran kerja terkait bidang tersebut . Kunjungi juga blog saya di: https://bundelanilmu.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Money

Ratu yang Tertipu Penjahat

3 April 2012   12:29 Diperbarui: 28 Mei 2019   11:38 13493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Wahai kamu AA, sang penjahat negeri, hari ini kamu dihukum dengan hukuman dimasukkan kedalam ruang kekejaman. Aku sebagai ratu yang baik tentunya tidak begitu saja menghukum kamu tanpa memberikan kamu satu permintaan terakhir. Katakan, apa permintaanmu sekarang?” ucap Ratu Selsa dengan berwibawa. 

"Terimakasih yang mulia atas kebaikannya. Izinkan saya untuk melihat-lihat terlebih dahulu ke dalam ruang kekejaman sebelum pintu kekejaman ditutup. Itu permintaan saya yang terakhir,” jawab AA dengan tenang. 

“Apa? Tidak ada permintaan yang lainnya kah? Masa kamu hanya ingin melihat-lihat ruang kekejaman saja?” Tanya Ratu Selsa sedikit heran. 

“Iyah Ratu, hanya itu saja keinginan saya, tidak ada yang lain,” jawab AA dengan tegas. 

“Baiklah kalau itu kemauan kamu. Prajurit, cepat bukakan pintu kekejaman,” perintah Ratu Selsa kepada prajurit yang mengawal AA. 

“Baik yang mulia,” sahut mereka dengan cekatan. 

“Nah silahkan kamu masuk ke dalam, pintu sudah terbuka,” ucap ratu selsa kepada AA. 

“Terimakasih yang mulia,” ucap AA sambil masuk ke dalam ruang kekejaman sendirian. Terdengar suara helaan nafas dari rakyat dan prajurit istana yang menonton. Mereka berkeyakinan bahwa AA tidak akan keluar lagi dari ruang kekejaman itu hidup-hidup. Namun tak lama kemudian AA keluar dengan tenangnya tanpa ada satupun luka. Ratu Selsa dan semua yang berkumpul di situ terbengong-bengong. Tampak AA keluar dengan menggenggam sesuatu di tangannya. Hal ini tidak luput dari pandangan Ratu Selsa. 

“Apa yang kamu bawa itu wahai penjahat?” tanya sang Ratu penasaran. 

Permata yang mulia,” jawab AA. 

“Hah, permata. Dapat darimana kamu?” ucap Ratu Selsa penasaran sambil mendekati AA. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun