Saya tidak bisa menerima kenyataan ini. Sungguh… Ya gimana ga bisa menerima kenyataan, melihat banyak kuburan di atas gunung!!!
Coba pake logika, di atas gunung tidak ada perkampungan tapi kenapa ada banyak kuburan. Gimana caranya??
Jika ini kuburan adalah kuburan penduduk di sekeliling gunung, bagaimana membawa kerandanya dan apakah memang mau bagi pembawa mayit melintasi terjalnya jalan untuk membawa keranda ke atas puncak gunung yang begitu tinggi. Ah pikirin deh sendiri… abang sudah pusing nih.
Hebatnya lagi kuburan ini adalah bukan kuburan orang lokal setelah saya teliti. Orang-orang yang dikubur disini adalah orang Cirebon.Â
Ini menurut perkiraan saya Karena melihat samara-samar kata-kata cirebon di batu nisan salah satu kuburan. Tambah luar biasa lagi…
Menurut desas-desus dari orang-orang yang saya tanyakan mengenai kenyataan yang ajaib ini ada satu cerita yang turun temurun.Â
Katanya dulu, banyak orang berterbangan membawa keranda ke arah Gunung Sangga Buana.Â
Benar tidak cerita ini Wallahualam, tapi kalau melihat kenyataan, ingin rasanya saya percaya.
Banyaknya orang yang ada di atas puncak gunung ini tak lain karena mereka sedang ziarah karena kebetulan waktu itu adalah bulan mulud. Dimana bulan mulud adalah bulannya para peziarah. Pantesan…
Namun sangat disayangkan, banyak peziarah yang musyrik. Mereka meminta-minta ke kuburan.Â
Disituh ada beberapa kuburan yang diberi saung, satu yang saya perhatikan adalah kuburan Eyang Haji Ganda Malela.Â