Selepas menjabat Kapolri, pak Awal aktif di bidang pendidikan. Ia memimpin PTIK sebagai dekan. Sebuah jabatan yang secara struktural, jauh lebih rendah dibanding Kapolri. Namun, kecintaannya pada ilmu pengetahuan mengalahkan gengsi.Â
Pak Awal juga kemudian sangat aktif mengemong profesi satpam. Dengan beragam tantangan selama masa orde baru, pelan tapi pasti satpam tumbuh menjadi sebuah industri.Â
Pak Awal paham betul dengan kondisi tersebut, karena sudah mempelajari satpam dan industrinya di mancanegara. Bahkan pak Awal juga paham betapa pentingnya tugas dan fungsi pokok satpam dalam menjaga keamanan negara, membantu Polri.Â
Itulah sebabnya, sampai akhir hayatnya, pak Awal begitu gigih menjaga, mengemong, mengawasi, mengingatkan dan segala aktivitas lainnya dalam industri satpam. Beliau menjadi pengarah, penasihat, dan pembina dari sejumlah asosiasi satuan pengamanan, terutama Asosiasi Profesi Satpam Indonesia (APSI).Â
Bahkan pada usia 89 tahun, pak Awal masih sempat menulis buku dan meluncurkannya, berjudul "Manajemen Sekuriti di Indonesia: Buku Panduan Crime and Loss Prevention." Para satpam dan pelaku industri satpam, wajib membaca buku ini.
Â
Betapa berjasanya Jenderal (purn) polisi Prof. Dr. Awaloedin Djamin, MPA., buat bangsa ini. Buat Polri, buat satpam dan untuk Indonesia. Wajar jika hari ini, 1 Februari 2019, beliau dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.Â
Â
Selamat jalan jenderal.
Selamat jalan bapak satpam Indonesia.
Semoga Allah Swt., mengampuni seluruh dosamu dan menerima semua amal ibadahmu serta mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H