Mohon tunggu...
Anta Nasution
Anta Nasution Mohon Tunggu... Ilmuwan - Laut Biru

Ocean never betray us! Ocean doesn't need us, indeed we need ocean.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sundal Bersuara Mendesah

30 Januari 2016   19:33 Diperbarui: 31 Januari 2016   01:24 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

”Mal, tapi gua ga tau tempat yang asik buat ajep-ajep di sini, gua kan sukanya ajep-ajep di Jakarta, kalo di Jakarta udah semua gua cobain.”

”Lah selow, gua memang belum pernah clubbing, tapi gua tau tempat-tempatnya, kan temen-temen gua di kampus banyak yang suka ajep-ajep juga,” aku memang belum pernah clubbing, tapi sedikit banyaknya aku tahu tempat-tempat clubbing yang asik di Bandung.

”Wah, mantap, terus kemana mal kita malam ini?”

”Kita ke The Feyeumpuan, itu tempat clubbing yang lagi ngehits di kalangan anak muda Bandung, kata temen gua, cewe-cewe yang datang ke situ ratingnya di atas 7”

”Bentar gua searching dulu di google,” Reki langsung memegang handphonenya. Tak lama ia melanjutkan, ”Cocok nih, tempatnya juga asik gitu, ya udah ke The Feyeumpuan aja.”

Aku menyeruput teh hangat yang sudah disediakan di hadapanku, tak lupa menyalakan sebatang rokok sebagai teman dari teh hangat yang melengkapi segarnya udara pagi di Lembang. Putas kembali ke halaman belakang bersama Igar dan Rasdi.

”Waduh kalo udaranya kayak gini sih, gua betah bangun pagi,” ucap Igar sambil menyambar rokok yang ada di hadapan Reki.

”Hetdah, lu cuci muka dulu ngapa Gar,” ucap Reki yang masih asik searching tentang kehidupan malam di Bandung.

”Ngerokok bangun tidur sebelum cuci muka bisa menambah keperkasaan lu,” ujar Igar sambil tertawa. Untung Igar bukan Mahasiswa Kedokteran, kalau ia Mahasiswa Kedokteran, bisa hancur dunia medis dengan teori ngaconya.

”Pengumuman penting nih. Ntar malem kita ajep-ajep bro, di The Feyeumpuan, udah lama kan kita ga party-party,” Ujar Reki dengan semangat.

”Lah, kan si Namal ga main ke tempat kaya gitu Ki,” Ucap Rasdi yang sedari tadi hanya diam menatap kolam ikan, sepertinya ia lapar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun