Angkatan laut Cambodia sangat tertinggal dengan 4000 personil yang kebanyakan dilatih oleh Vietnam. Hal ini tidak memadai karena adanya garis pantai Cambodia yang sempit dan membutuhkan armada untuk menjamin garis pantai tersebut tetap terbuka. Saat ini RCN hanya memiliki sejumlah kapal patroli eks China dan Rusia, serta sejumlah kapal kecil dan kapal sungai.
Selain akibat keterbatasan anggaran, lemahnya RCN karena AL-nya tidak berkiblat ke salah satu negara yang kuat seperti AS, Rusia, maupun China.
Seiring kemajuan ekonomi Asia Tenggara, dalam 1 dekade kedepan RCN mungkin akan dapat mewujudkan kepemilikan frigat. Cepat atau lambat RCN akan berkembang. Disini dukungan TNI AL seharusnya diberikan lebih besar sebagai salah satu bentuk partisipasi dalam menciptakan perdamaian dunia. TNI AL masa kini tidak boleh lagi hanya berfikir menerima, tetapi harus juga mencari jalan untuk memberi. Setidaknya RCN pantas mengoperasikan 1 frigat atau beberapa korvet.
Jauh lebih baik mendukung negara tetangga seperti Cambodia, daripada mendukung militer negara eks provinsi NKRI.
Peringkat VIII: AL Brunei
AL Brunei memiliki kapal patroli dan FAC yang memadai untuk ukuran garis pantai dan ukuran negara Brunei yang relatif kecil. Upaya Brunei melakukan pengadaan korvet moderen terganjal entah oleh kendala spesifikasi atau kendala finansial yang mulai mengganggu Brunei. 3 korvet kelas F2000 yang sudah dipesan terpaksa batal dibeli, dan akhirnya  dibeli murah oleh TNI AL.
Sekalipun saat ini masih sangat kaya raya, sehubungan dengan keterbatasan kemampuan pengelolaan sumber daya yang mengandalkan sumber daya alam yang terbatas, pilihan masa depan Brunei lebih pada bergabung dengan salah satu negara Asia Tenggara: Malaysia, Singapura, Philippina, atau bahkan Indonesia.
Peringkat VII: AL Philippine - Hukbong Dagat ng Pilipinas (PN)
1. Armada tempur laut utama: 8000 ton
2 frigat kelas Hamilton cutter ex US (3250 ton)
1 frigat kelas Cannon ex US (1500 ton)
2. Kekuatan armada tempur laut cadangan:
1 korvet kelas Pohang (1200T) baru produk Korsel
Memiliki personil 24,000 dan 101 kapal. AL Philippine memiliki armada tempur laut utama sebesar 8.000 ton, mengandalkan kapal-kapal tua eks US.
Dengan adanya pakta pertahanan dengan US, Philippine tidak perlu membangun AL yang kuat. Segala ancaman laut akan dihadapi oleh Armada Pasifik US yang merupakan armada terkuat di bumi saat ini.