Mohon tunggu...
Pendi Susanto
Pendi Susanto Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Penulis Buku, Pegiat Pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Marketplace, Quo Vadis Profesi Guru?

30 Juni 2023   22:03 Diperbarui: 3 Juli 2023   19:38 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru dan murid. (Foto: Syafbrani ZA/KOMPAS.COM)

Melalui berbagai upaya tersebut diharapkan dapat memberikan solusi yang langgeng dan menyeluruh terhadap permasalahan yang dihadapi guru di Indonesia. 

Oleh karena itu, pemecahan masalah guru tidak dapat dilaksanakan secara parsial dengan cara tidak terorganisir secara sistematis dan berkesinambungan. 

Selain itu, kami hanya mempertimbangkan aplikasi yang benar-benar mengurangi nilai guru sebagai pendidik yang serius.

SENSITIVITAS DAN PENGHORMATAN

Pesan pilihan kata tidak hanya bergantung pada makna, tetapi pesan dapat dipengaruhi oleh medium (kata). Marshall McLuhan menyimpulkannya dengan ungkapan yang menarik: the medium is the message. 

Selain itu, penting untuk mempertimbangkan keadaan sosial dan psikologis di balik penggunaan istilah yang tidak tepat. Kata-kata bukan hanya alat komunikasi, kata-kata dapat menggerakkan seseorang. Oleh karena itu, bahasa yang digunakan dalam kebijakan seharusnya memberikan rasa optimis, penghargaan, bukan perasaan frustasi.

Di sisi lain, harus kita akui bahwa di era kemajuan teknologi, platform digital untuk rekrutmen guru berpotensi untuk bermanfaat dan efektif. 

Namun perlu diperhatikan penamaan kebijakan tersebut, agar peran guru tidak merosot. Sebagai menteri pendidikan, Nadiem memiliki tugas untuk menyampaikan kebijakan dengan bahasa yang tepat - bahasa yang lebih menghargai profesi guru. 

Sebenarnya Nadiem sempat menyinggung istilah marketplace dalam padanan kata yang lebih baik, pasar talenta. Meski pun kata "pasar" masih terdengar kasar, namun sedikit lebih menentramkan. Nadiem juga bisa memikirkan padanan lain, seperti rumah talenta atau ruang talenta.

Pada akhirnya, kita semua berharap bahwa kebijakan perekrutan guru ini bisa menyelesaikan persoalan guru-guru honor Indonesia. Namun, selain solutif, diharapkan juga penamaan yang lebih bijak. 

William Shakespeare memang pernah mengatakan, apalah arti sebuah nama? Namun, jangan terlalu percaya Shakespeare, setiap nama selalu punya makna atau setidaknya punya sejarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun