Mohon tunggu...
Pendeta Sederhana
Pendeta Sederhana Mohon Tunggu... lainnya -

Sederhana itu adalah sikap hati. Hati adalah kita yang sesungguhnya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Terawang: Komjen Budi Waseso, Jalan Tengah Pilihan Presiden

11 Juni 2016   15:45 Diperbarui: 11 Juni 2016   17:01 2112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komjen Budi Waseso, sumber foto: beritacenter.com

Banyak kebijakan dan kemauan presiden dinilai oleh publik justru tidak didukung oleh wapres, terutama dalam urusan proyek-proyek pemerintah. Wapres dianggap ikut "main proyek" melalui kerabat dan orang-orang dekatnya dengan memanfaatkan posisi wapres yang hanya bisa diintervensi oleh presiden. 

Dengan ditunjuknya Komjen Buwas menjadi kapolri, maka hal ini dianggap akan sangat membantu Presiden Jokowi untuk mengurangi keinginan berbagai pihak yang memiliki kedekatan dengan wapres yang hendak memanfaatkan posisi wapres guna memperoleh keuntungan besar dari proyek-proyek pemerintah. 

Nama Buwas dinilai lumayan "menakutkan" bagi siapapun yang mencoba mendapatkan keuntungan dari proyek-proyek pemerintah dengan cara-cara yang tidak benar, sekalipun mereka adalah kerabat atau memiliki kedekatan dengan orang penting di republik ini.

Komjen Buwas sudah membuktikannya, bahkan sebelumnya diprediksi akan banyak kasus  besar yang akan diungkap oleh Bareskrim andai Komjen Buwas tidak bertukar tempat dengan Komjen Anang Iskandar.

Namun cerita menjadi lain, karena sepertinya dan juga tanpa diperhitungkan sebelumnya, gebrakan Komjen Buwas ternyata juga sangat diperlukan di BNN guna memetakan secara utuh metode yang komprehensif  serta langkah yang tepat  guna meredam peredaran dan penggunaan narkoba yang sudah sangat mengkhawatirkan.

Pihak yang dulunya tidak mendukung Buwas dipindahkan ke BNN kini ikut berbalik mendukung beliau, bahkan sepertinya sangat menyetujui jika Komjen Buwas diberi otoritas yang lebih besar dan jabatan yang lebih tinggi dengan menjadi kapolri.

Akankah Presiden memutuskan memilih menuruti permintaan PDIP, atau beliau tetap menuruti kata hatinya?

Kita akan segera tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun