6. Pak Tjip tidak tahu kapasitas beliau batasnya sampai  dimana, namun dia tidak merisaukan hal itu. Selagi masih ada waktu dan kesempatan, ia akan menggunakannya dengan kemampuan dan apa  yang masih ada, dan membuatnya berguna bagi sebanyak mungkin orang.
7. Pak Tjip adalah orang biasa, sama seperti kita. Jika ia mengalami pahit getirnya hidup dan juga ada kesenangan, kegembiraan di dalamnya, kita juga demikian. Walaupun kapasitas dan jalan kita  tidak harus selalu sama, namun tujuan setiap kita tentu sama. Kita ada untuk suatu maksud, dan maksud itu bukanlah segalanya tentang kita, pencapaian, keberhasilan, dan kesenangan  hidup kita semata. Kita ada untuk dan juga menjadi bagian dari mereka-mereka yang pernah mampir di kehidupan kita.
Selamat menjelang usia ke 73 Pak Tjiptadinata, teruslah berkarya, sampai Dia yang ada  di sana berkata: "Hei Tjiptadinata, saatmu usai sudah."
Salam
Pendeta Sederhana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H