Mohon tunggu...
Pendeta Sederhana
Pendeta Sederhana Mohon Tunggu... lainnya -

Sederhana itu adalah sikap hati. Hati adalah kita yang sesungguhnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pak Tjip, Kapan Berhenti Menulis?

19 Mei 2016   15:08 Diperbarui: 19 Mei 2016   17:58 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Pak Tjip tidak tahu kapasitas beliau batasnya sampai  dimana, namun dia tidak merisaukan hal itu. Selagi masih ada waktu dan kesempatan, ia akan menggunakannya dengan kemampuan dan apa  yang masih ada, dan membuatnya berguna bagi sebanyak mungkin orang.

7. Pak Tjip adalah orang biasa, sama seperti kita. Jika ia mengalami pahit getirnya hidup dan juga ada kesenangan, kegembiraan di dalamnya, kita juga demikian. Walaupun kapasitas dan jalan kita  tidak harus selalu sama, namun tujuan setiap kita tentu sama. Kita ada untuk suatu maksud, dan maksud itu bukanlah segalanya tentang kita, pencapaian, keberhasilan, dan kesenangan  hidup kita semata. Kita ada untuk dan juga menjadi bagian dari mereka-mereka yang pernah mampir di kehidupan kita.

Selamat menjelang usia ke 73 Pak Tjiptadinata, teruslah berkarya, sampai Dia yang ada  di sana berkata: "Hei Tjiptadinata, saatmu usai sudah."

Salam

Pendeta Sederhana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun