Mohon tunggu...
Bima Pandawa
Bima Pandawa Mohon Tunggu... -

Mencoba menangkap situasi politik Indonesia dalam kata

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dukungan Ex Napi Pembunuh, Penculik, Koruptor pada Anies

17 April 2017   14:31 Diperbarui: 17 April 2017   23:00 2267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Allan Nairn, wartawan investigasi, beberkan sisi gelap pemikiran Prabowo Subianto yang disampaikannya dalam sebuah wawancara pada pertengahan 2001. Kepada Allan, Prabowo mengajarkan cara membantai warga sipil secara sembunyi-sembunyi.

Allan bermaksud menggali informasi Insiden Santa Cruz dari eks Komandan Jenderal Kopassus itu. Alih-alih memberikan informasi, Prabowo justru marah lantaran pembantaian tersebut dilakukan di tengah kota dan di depan wartawan.

“Komandan-komandan itu bisa saja membantai di desa-desa terpencil sehingga tak diketahui siapa pun, tapi bukan di ibu kota provinsi,” tulis Allan mengutip wawancaranya dengan Prabowo, Ahad, 22 Juni 2014.

Dalam petikan wawancara tersebut, Allan menyebut suara Prabowo meninggi saat membicarakan Insiden Santa Cruz. Prabowo, kata Allan, juga menyebut TNI bodoh karena mengeksekusi warga sipil tanpa perencanaan matang. Allan sendiri mencatat terdapat 271 warga sipil tewas saat Insiden Santa Cruz.

Allan mengatakan kekecewaan Prabowo terhadap Insiden Santa Cruz bukan lantaran banyaknya warga sipil yang tewas. Prabowo, ungkap Allan, tak senang karena insiden itu menggiring dunia menyoroti militer Indonesia. “Santa Cruz membunuh kami secara politis!” kata Allan menirukan ucapan Prabowo. “Ini kekalahan.”

Allan mengaku melanggar janji dengan Prabowo untuk tidak membuka isi wawancara demi kepentingan publik. Menurut dia, kerugian yang diterimanya lantaran melanggar perjanjian tak sebanding dengan kerugian yang lebih besar diterima rakyat Indonesia jika datang ke bilik pencoblosan tanpa informasi lengkap.

Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, mengatakan Prabowo tak pernah menerima surat permintaan mengungkap wawancara off the recorddari Allan. “Tidak pernah ada surat permintaan pembukaan off the record,” katanya saat dihubungi pada Jumat, 27 Juni 2014. Fadli juga membantah Prabowo pernah melakukan wawancara dengan Allan

Sumber:http://www.indonesiamedia.com/prabowo-pernah-beberkan-cara-aman-membantai/

[1]http://news.detik.com/jawabarat/1808339/sengketa-lahan-gasibu-seret-mantan-pembalap-alex-asmasoebrata/1

[2]https://m.tempo.co/read/news/2012/09/09/078428296/muchdi-prawiro-pranjono-dalam-kematian-munir

[1]http://www.suaramerdeka.com/harian/0610/31/nas02.htm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun