Allan Nairn, wartawan investigasi, beberkan sisi gelap pemikiran Prabowo Subianto yang disampaikannya dalam sebuah wawancara pada pertengahan 2001. Kepada Allan, Prabowo mengajarkan cara membantai warga sipil secara sembunyi-sembunyi.
Allan bermaksud menggali informasi Insiden Santa Cruz dari eks Komandan Jenderal Kopassus itu. Alih-alih memberikan informasi, Prabowo justru marah lantaran pembantaian tersebut dilakukan di tengah kota dan di depan wartawan.
“Komandan-komandan itu bisa saja membantai di desa-desa terpencil sehingga tak diketahui siapa pun, tapi bukan di ibu kota provinsi,” tulis Allan mengutip wawancaranya dengan Prabowo, Ahad, 22 Juni 2014.
Dalam petikan wawancara tersebut, Allan menyebut suara Prabowo meninggi saat membicarakan Insiden Santa Cruz. Prabowo, kata Allan, juga menyebut TNI bodoh karena mengeksekusi warga sipil tanpa perencanaan matang. Allan sendiri mencatat terdapat 271 warga sipil tewas saat Insiden Santa Cruz.
Allan mengatakan kekecewaan Prabowo terhadap Insiden Santa Cruz bukan lantaran banyaknya warga sipil yang tewas. Prabowo, ungkap Allan, tak senang karena insiden itu menggiring dunia menyoroti militer Indonesia. “Santa Cruz membunuh kami secara politis!” kata Allan menirukan ucapan Prabowo. “Ini kekalahan.”
Allan mengaku melanggar janji dengan Prabowo untuk tidak membuka isi wawancara demi kepentingan publik. Menurut dia, kerugian yang diterimanya lantaran melanggar perjanjian tak sebanding dengan kerugian yang lebih besar diterima rakyat Indonesia jika datang ke bilik pencoblosan tanpa informasi lengkap.
Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, mengatakan Prabowo tak pernah menerima surat permintaan mengungkap wawancara off the recorddari Allan. “Tidak pernah ada surat permintaan pembukaan off the record,” katanya saat dihubungi pada Jumat, 27 Juni 2014. Fadli juga membantah Prabowo pernah melakukan wawancara dengan Allan
Sumber:http://www.indonesiamedia.com/prabowo-pernah-beberkan-cara-aman-membantai/
[1]http://news.detik.com/jawabarat/1808339/sengketa-lahan-gasibu-seret-mantan-pembalap-alex-asmasoebrata/1
[2]https://m.tempo.co/read/news/2012/09/09/078428296/muchdi-prawiro-pranjono-dalam-kematian-munir
[1]http://www.suaramerdeka.com/harian/0610/31/nas02.htm