Mohon tunggu...
Dhita Agustina
Dhita Agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Matematika

Generasi muda yang menyeduh pemikiran dalam bingkai seni.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hambatan dan Solusi Pembelajaran Matematika Secara Daring di Masa Pandemi Covid-19 serta Pengaruhnya terhadap Psikis Anak

19 Juli 2021   09:09 Diperbarui: 19 Juli 2021   10:06 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Disusun oleh:
Aulia Cahya Pratiwi, Dhita Agustina, dan Kamila Mentari Iffagano,
Pendidikan Matematika/ FKIP / Universitas Ahmad Dahlan

Pendahuluan

Dunia saat ini tengah dilanda pandemi yang tak kunjung usai. Dimana penyebaran wabah ini sangatlah cepat dan telah merenggut banyak nyawa. Pandemi ini tentu telah mengubah berbagai aspek kehidupan yang ada, tak terkecuali dalam dunia pendidikan (Herliandry et al., 2020). 

Karena pandemi yang sedang terjadi sekarang ini banyak negara-negara didunia yang memutuskan untuk menutup institusi pendidikan, termasuk juga Indonesia (Syah, 2020). Pendidikan sendiri adalah sebuah proses dalam kehidupan manusia yang merupakan sebuah sarana untuk mendapatkan sebuah ilmu pengetahuan, yang kelak dapat digunakan untuk menopang kehidupan (Fauzy & Nurfauziah, 2021).

Karena kondisi sekarang ini yang tidak memungkinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka, membuat para tenaga pendidikan harus berfikir kreatif agar kegiatan belajar mengajar dapat tetap berjalan meski jarak jauh. Hal tersebut juga beriringan dengan dikeluarkannya Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020 Nomor 36962/MPK.A/HK/2020, yang isinya mengintruksikan agar proses belajar mengajar dilakukan secara daring (online) dalam upaya untuk pencegahan penyebaran virus Covid-19 yang tengah melanda.

Dengan dilakukannya proses belajar mengajar secara daring ini tentu memiliki kelebihan seran kekurangannya masing masing. Kelebihan yang didapatkan dari proses belajar mengajar secara daring ini adalah waktu yang tak terbatas. Tapi tentu proses belajar mengajar secara daring ini memiliki kekurangan yaitu pelajaran tidak dapat berlangsung dengan maksimal, terutama pada mata pelajaran matematika (Fauzy & Nurfauziah, 2021). Sedangkan pelajaran matematika sendiri merupakan pelajaran yang amat penting guna mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu berkompetisi di era glonal ini (Annur & Hermansyah, 2020).

Saat ini masih banyak siswa yang beranggapan bahwa pelajaran matematika itu sulit dan menakutkan, karena anggapan inilah yang membuat para siswa mudah menyerah sebelum mempelajari matematika (Amallia & Unaenah, 2018). Apalagi dengan adanya pembelajaran daring saat ini, tentu akan membuat siswa lebih sulit memahami pelajaran matematika. 

Dari uraian permasalahan diatas, tentu diperlukan kajian untuk mengetahui hambatan apa saja yang tengah dihapadi siswa saat ini. Tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk mengetahui hambatan apa saja yang dialami siswa selama pembelajaran daring terutama pada pelajaran matematika, apa dampak dari pembelajaran online terhadap kondisi psikologi siswa itu sendiri, dan solusi yang tepat untuk mengatasi hambatan yang di alami siswa pada pembelajaran daring terutama pada mata pelajaran matematika.


Pembahasan

a.Hambatan Pembelajaran Matematika Secara Daring


Pandemi Covid-19 sedang melanda Indonesia bahkan dunia yang mengakibatkan pemerintah menetapkan keputusan seluruh kegiatan yang awalnya luring berubah menjadi daring. Semua bidang terdampak, tak terkecuali bidang pendidikan yang mengharuskan pembelajaran dilaksanakan secara daring. 

Semua usaha dikerahkan agar proses pembelajaran berjalan lancar. Perubahan proses pembelajaran yang tiba-tiba ini sangat berdampak bagi siswa maupun guru terutama dalam proses pembelajaran matematika.(Huzaimah & Risma, 2021)

Menurut kebanyakan orang matematika adalah mata pelajaran yang rumit, banyak rumus, dan sulit untuk dipahami secara cepat. Apalagi melihat kondisi sekarang  dimana proses pembelajaran harus diubah menjadi daring yang mengakibatkan para siswa merasa sukar untuk memahami materi dari mata pelajaran matematika. Selain itu banyak hambatan yang dialami siswa selama pembelajaran matematika secara daring

Menurut (Fauzy & Nurfauziah, 2021) hambatan  yang dialami siswa saat pembelajaran matematika secara daring adalah 1) Jaringan yang terkadang tidak stabil. Biasanya terjadi pada siswa yang lokasi tempat tinggalnya jauh dari jangkauan internet atau saat cuaca buruk, 2) Tidak adanya interaksi secara langsung dengan guru yang mengajar membuat siswa cukup kesulitan untuk memahami materi pada pelajaran matematika yang dirasa banyak rumusnya, 3) Terbatasnya interaksi denga teman yang mengakibatkan sulit untuk berdiskusi tentang materi yang diberikan guru.

b.Pengaruh Pembelajaran Matematika Secara Daring Terhadap Kondisi Psikis anak.

Pada bulan Maret 2020 lalu Indonesia mulai dilanda dengan wabah Covid-19 yang mengakibatkan perubahan diberbagai aspek kehidupan tak terkecuali pendidikan. Hal ini mngakibatkan pembelajaran harus dilakukan secara daring guna mencegah penularan wabah Covid-19. 

Dengan dilakukannya pembelajaran secara daring tentu memiliki kekurangannya sendiri diantaranya signal yang kurang stabil, keterbatasan paket data, kesulitan akan adanya tugas kelompok, banyaknya tugas yang diberikan kepada anak, hal itu menyebabkan anak menjadi stress(Mahmudah, R, 2020).

Dengan adanya pembelajaran daring ini tentu sangat mempengaruhi kondisi psikis anak. Dampak  psikis yang sering anak alami akibat pembelajaran daring ini adalah cemas. Cemas dapat membuat anak stress dan  dapat mengganggu aktifitas sehari-hari anak (Widiyono, 2020) . Pembelajaran daring memang pada dasarnya sangat efektif digunakan saat ini, tetapi saat pembelajaran daring siswa dituntut untuk selalu memantau informasi lewat handphone.

Mata pelajaran yang dirasa kurang efektif dengan pembelajaran daring salah satunya adalah pelajaran matematika. Kita semua tahu saat ini masih banyak anak yang menganggap matematika adalah pelajaran yang menakutkan. Tak jarang banyak anak yang menyerah sebelum mempelajari matematika. Terlebih saat pembelajaran daring seperti pada saat ini, pas banyak anak yang kesulitan untuk memahami pelajaran matematika. Saat pembelajaran tatap muka saja masih banyak anak yang kesulitan apa lagi kondisi sekarang ini.

Anak pasti akan sulit memahami pelajaran matematika jika tidak dijelaskan secara langsung. Bisa saja seorang guru memberikan video pembelajaran tetapi itu tidak seefektif dengan pembelajaran tatap muka. Akibat dari anak yang kesulitan memahami materi yang diberikan ini anak akan cenderung stress. Terlebih lagi tugas yang diberikan terkadang terlalu banyak hal itu nentu membuat ada menjadi lebih stress lagi.

Saat pembelajaran daring tentu pembelajaran tidak dapat dilakukan secara maksimal. Hal tersebut juga dapat berpengaruh kepada psikis anak. Seperti anak mengalami hambatan dalam proses belajar yang mengakibatkan penurunan prestasi (Sugiyanto, 2016). Hambatan belajar juga dapat terjadi akibat gangguan pada sistem syaraf otak. Oleh karenanya anak seharusnya mendapatkan dukunganlebih guna memperbaiki serta mengembalikan psikis anak. Dukungan tersebut dapat berupa dorongan sosial, seperti empati, kepedulian, serta kepercayaan (Yahid & Neviyarni, 2021).


c.Solusi untuk Mengatasi Hambatan Pembelajaran Matematika Secara Daring.

Berikut ini adalah solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan pembelajaran matematika secara daring.


1.Orang tua turut mendampingi anak ketika melakukan pembelajaran daring

Orang tua dituntut untuk mendampingi anak sewaktu pembelajaran daring. Anak sering kali merasa kesulitan untuk memahami materi. Apalagi mata pelajaran matematika yang membutuhkan konsentrasi lebih. Anak juga sering kali kesulitan dalam masalah teknis pembelajaran. Maka peran orang tua sangat penting untuk membantu anak sewaktu  proses pembelajaran secara daring


2.Orang tua sebaiknya tidak mengekang atau mengatakan kata-kata kasar sewaktu mendampingi anak.

Kondisi Pandemi mengharuskan anak untuk beradaptasi dengan model pembelajaran yang baru. Terkadang anak merasa kesulitan untuk mengikutinya. Hal ini turut berpengaruh terhadap kondisi mental anak. Oleh karena itu peran orang tua anak sangat penting untuk menjaga kondisi mental anak agar stabil. Selain mengawasi pembelajaran anak, orang tua juga turut membimbing anak. 

Anak-anak perlu dibimbing tanpa merasa dikekang. Anak-anak juga bisa kehilangan minat dalam belajar bila sering dibentak orang tua. Oleh karena itu orang tua harus bisa membimbing anak dengan baik tanpa harus mengekang atau menghakimi anak agar anak merasa senang dan nyaman dalam mengikuti pembelajaran.


3.Orang tua juga harus punya kerja sama yang baik dengan guru.

Orang tua dan guru juga harus memiliki koordinasi yang baik agar tidak terjadi kekeliruan info dan guru pun dapat mengetahui perkembangan belajar anak melalui orang tua. Orang tua dapat berkonsultasi dengan guru terkait tugas yang dikerjakan atau belum dikerjakan. (Fahrina, Amelia, & Zahara, 2020)


4.Para pendidik diharapkan lebih aktif mendorong peserta didik agar menjadi semangat terhadap pelajaran matematika dan melihat diri peserta didik sebagai mathematical problem sorver (Rossnan, 2006).


5.Guru dapat membuat model pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan kondisi siswanya.

Tidak semua siswa memiliki fasilitas dan sarana yang memadai untuk melakukan pembelajaran secara daring. Guru perlu mengambil inisiatif untuk membuat model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa.


6.Guru dapat menggunakan  perangkat lunak atau aplikasi sebagai sarana belajar bagi siswa.


•Pembelajaran menggunakan aplikasi WhatsApp . Pembelajaran menggunakan aplikasi WhatsApp dapat dilaksanakan menggunakan metode (Prasetyo & Zulela, 2021):


•Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) secara daring menggunakan aplikasi WhatsApp.
Pembelajaran dengan metode ini dilaksanakan dengan melibatkan peran orang tua. Tugas yang diberikan oleh guru harus berkaitan dengan lingkungan sekitar anak-anak tinggal setelah memberikan materi melalui aplikasi WhatsApp.


•Pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) menggunakan aplikasi WhatsApp
Pada pembelajaran ini siswa diberikan tugas membuat produk setelah diberi materi mata pelajaran matematika oleh guru melalui aplikasi WhatsApp .


•Pembelajaran daring melalui WhatsApp dipadu dengan pemberian video pembelajaran di YouTube.
Terkadang anak perlu mengulang-ulang materi agar paham materi tersebut. Anak dapat kehilangan minat jika mempelajari materi matematika hanya melalui aplikasi WhatsApp saja. Oleh karena itu guru dapat menyediakan video menarik dan penuh inovasi di YouTube.


•Google Classroom

Guru dapat membagikan dan mengelompokkan tugas maupun membagikan materi matematika kepada siswa. (Wilson, 2020) 


•Zoom 
Guru dan siswa dapat bertatap muka dan berinteraksi dengan siswa menggunakan aplikasi ini. 


•Google Meet 
Seperti aplikasi zoom, aplikasi ini juga memungkinkan guru dan siswa dapat bertatap muka dan berkomunikasi. 


•Quizizz 
Guru dapat membuat kuis interaktif melalui Quizizz. (Wilson, 2020) 


Kesimpulan 

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa pandemi covid-19 mengakibatkan segala bidang kehidupan harus dilaksanakan secara daring, tak terkecuali bidang pendidikan yang mengharuskan pembelajaran diubah menjadi daring. Perubahan proses pembelajaran yang tiba-tiba ini sangat berdampak bagi siswa maupun guru terutama dalam proses pembelajaran matematika. Banyak hambatan dalam proses pembelajaran metematika secara daring diantaranya, 1) Jaringan yang terkadang tidak stabil, 2) Tidak adanya interaksi secara langsung dengan guru yang mengajar, dan 3) Terbatasnya interaksi denga teman yang mengakibatkan sulit untuk berdiskusi tentang materi yang diberikan guru.

Selain adanya hambatan, pembelajaran daring sekarang ini sangat berpengaruh pada keadaan psikis anak, diantaranya mengakibatkan banyak anak mengalami stress dan gangguan cemas. hal tersebut tentu juga akan berpenharuh pada prestasi anak yang mana prestasi anak akan menurun. Terutama pada mata pelajaran matematika, anak akan kesulitan untuk memahami materi. Karena kesulitan inilah anak akan merasa stress. Maka dari itu anak seharusnya 

Solusi untuk mengatasi hambatan pembelajaran matematika secara daring yaitu orang tua mendampingi  anak selama pembelajaran tanpa mengekang atau berkata kasar, koordinasi  guru dan orang tua yang baik, dan para pendidik aktif mendorong semangat siswa serta inovatif membuat model pembelajaran yang sesuai  dengan kondisi siswa.


Daftar Pustaka 


Amallia, N., & Unaenah, E. (2018). Analisis Kesulitan Belajar Matematika Pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar. Journal Of Elementary Education, 3(2), 123–133.

Annur, M. F., & Hermansyah. (2020). Analisis Kesulitan Mahasiswa Pendidikan Matematika Dalam Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Kajian, Pnelitian Dan Pengembangan Kependidikan, 11, 195–201.

Fauzy, A., & Nurfauziah, P. (2021). Kesulitan Pembelajaran Daring Matematika Pada Masa Pandemi COVID-19 di SMP Muslimin Cililin. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1), 551–561. 

Herliandry, L. D., Nurhasanah, N., Suban, M. E., & Kuswanto, H. (2020). Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19. JTP - Jurnal Teknologi Pendidikan, 22(1), 65–70. 

Huzaimah, P. Z., & Risma, A. (2021). Hambatan yang Dialami Siswa Dalam Pembelajaran Daring Matematika Pada Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 05(01), 533–541.

Mahmudah, R, S. (2020). Pengaruh pembelajaran daring terhadap psikologis siswa terdampak social distancing akibat covid-19. Jurnal Al- Mau’izhoh, Vol. 2. No(1), 207–213.

Sugiyanto. (2016). Diagnostik Kesulitan Belajar (DKB). Negeri Semarang, 0274, 1–20.

Syah, R. H. (2020). Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia: Sekolah, Keterampilan, dan Proses Pembelajaran. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(5). 

Widiyono, A. (2020). Efektifitas Perkuliahan Daring (Online) pada Mahasiswa PGSD di Saat Pandemi Covid 19. Jurnal Pendidikan, 8(2), 169–177. 

Yahid, H., & Neviyarni. (2021). Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Psikolosi Siswa Akibar Covid-19. Human Care, 6(1), 207–213.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun