Mohon tunggu...
Putri Sulastri Anggraini
Putri Sulastri Anggraini Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

XII MIPA 6 SMAN 1 PADALARANG

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Siapa Dia Sebenarnya?

16 Februari 2020   23:51 Diperbarui: 17 Februari 2020   00:05 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hara... kau  dipanggil guru bk,"ucap ketua kelas dengan lantang

"Baiklah" Ucapku pasrah,lalu kulangkahkan kakiku menuju ruang BK dengan gontai.Sudah kuduga aku akan dipanggil ke ruangan itu. Dan sesampainya disana telah ada kedua orang tuaku yang tengah duduk berhadapan dengan guru BK.

"Baik,sekarang tersangka utamanya telah datang."ucap guru BK dengan nada yang sinis.

"Oke,kita perjelas sekarang. Jelaskan tentang rekaman cctv ini"Ucapnya lagi.

Setelah itu kuceritakan yang kualami tadi dengan jujur sambil sesekali kuperhatikan perubahan raut wajah kedua orang tuaku,ya walaupun mereka memang menyebalkan tapi setidaknya aku tidak berfikiran untuk membuat mereka malu.

"Kalau begitu kau harus membersihkan perpustakaan selama satu bulan sebagai hukumannya dan dimulai dari besok"

"Iya bu,sekali maafkan saya karena telah berbuat demikian,tapi bu kenapa hanya saya yang dihukum?bukannya di rekaman tadi terdapat satu orang lagi?"

"Ouh,apa yang kau maksud adalah Zico?dia sudah mendapatkan hukuman dariku sebelumnya dan sekarang akan di tambah dua kali lipat karena dia telah melanggar peraturan yang lainnya juga" ucap guru BK dengan nada sinis,"Dia memang senang membuat orang tua sepertiku pusing dengan tingkahnya." lanjutnya kemudian.

****

Diperjalanan pulang ayah langsung menyeramahiku dengan tegas agar aku tidak mengulangi hal berbahaya itu lagi. Ibu pun hanya diam karena menurutnya tindakan tersebut benar untuk dilakukan oleh seorang ayah yang khawatir terhadap anaknya. Sesampainya di rumah ayah dan ibu langsung memelukku dengan erat seraya berkata.

"Maafkan kami nak,kami belum bisa menjadi orang tua yang baik untukmu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun