Akhirnya dengan sangat terpaksa aku menaiki tembok itu,walau sudah dengan sekuat tenaga ternyata ini lebih sulit dari pada yang kubayangkan. Setelah membantuku untuk naik ke atas,dia juga mulai lompat ke bawah terlebih dahulu. Setelahnya,giliranku melompat ke bawah. Untungnya lelaki itu sudah siap untuk menangkapku,karena dia sudah lebih dulu turun dari tembok itu. Setelah itu,ku bangkitkan tubuhku dan menepuk-nepuk bagian belakangku untuk membersihkan debu yang menempel di rokku.
"Ahh..lenganmu terluka,ayo kita ke uks dulu," ucapnya tiba-tiba sambil menarik tangan kiriku agak kasar.
"Ahh..Iya." jawabku.
Pantas saja tadi aku merasa terkena benda tajam dan sekarang bagian itupun mengeluarkan darah yang lumayan banyak.
      Dengannya aku berjalan mengendap-endap agar tidak ketahuan,Setelah sampai di UKS dia lekas mengambil kotak p3k dan langsung mengobatiku.
"Terima kasih,"ucapku kemudian.
"Ya,ahh..namaku Zico bila kau ingin tahu" balasnya dengan nada yang dingin lalu berlalu keluar.
"Zico..." Aku terus mengulang nama itu sambil mengingat sesuatu yang tidak terasa asing di ingatanku."Oh tidak..apakah dia Zico yang itu?" tanyaku dalam hati sambil memasang raut tidak percaya.
****
     Â
Sepulang Sekolah...