Kedua organisasi itu identik dengan radikalisme/fundamentalis, terorisme, anti Pancasila, serta mengancam tegaknya NKRI sehingga dinyatakan terlarang di Indonesia. Â Â
Ada sementara kekuatiran bila PKS yang berkuasa, demi eksistensi partainya di percaturan politik elit, maka banyak jabatan di Pemprov DKI akan diisi oleh orang-orang PKS (simpatisan PKS), bukan hanya jabatan struktural kedinasan, bahkan bisa sampai ke pasukan oranye.
 Selain itu, kekuatiran dana APBD DKI yang besar tersebut sebagain digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang memuat faham HTI baik di tingkat formal instansi maupun di tingkat non formal pada lembaga sosial-kemasyarakatan di DKI Jakarta.
Terkait hal tersebut, semoga saja hanya kekuatiran yang berlebihan semata mengingat NKRI sebagai konsesus nasional sudah menjadi bagian dari kehidupan warga DKI dan republik ini.
Dengan melihat superiotas partai Gerindra dalam koalisi dan sejumlah pertimbangan keuntungan politis yang bisa didapatkan dari jabatan wagub DKI dalam Pilpres 2109 dan masa depan partai Gerindra sendiri, sulit rasanya Gerindra tersentuh kasihan dan kemudian memberikan kursi jabatan wagub DKI kepada PKS.
Lalu, untuk meredam keributan perebutan jabatan ini, akankah muncul "Sinetron Kardus Jilid dua"?
"Eeh, bisa-bisaan elu aje, bang? Gimane rumusnye?"
"Ya elaah, elu tu...jarang nonton sinetron, ye? Katrok lu..! Gini nih, kalo ade sinetron nyang pertame berhasil, bise aje kemungkinan muncul sinetron Jilid dua. Kate anak gedongan bilang itu istilahnye preseden" Â
Ada atau tidaknya sinetron kedua, aku sih rapopo....
---
Peb09/2018