"Honda Vario Matic".
"Andi tahu, kira-kira berapa harganya?"
"Kata temanku, sekitar 25 juta."
Pak Salamun memandang saya sambil geleng-geleng kecil.
"Sekarang, umurnu berapa?"
"17 tahun."
"17 tahun. Coba Andi bayangkan. Kemudian coba dihitung-hitung, sudah berapa banyak uang yang terima dari ayah dan ibumu, dan sudah berapa banyak uang yang Andi pergunakan untuk keperluan pribadimu?"
Andi terdiam.
Pertanyaan itu masuk menusuk-nusuk hatinya. Tak lama kemudian, tangisnya pecah, dan ia beranjak memeluk ayahnya.
                                                                       ***
Berdasarkan pengalaman di atas, saya ingin menyampaikan dua  pemikiran reflektif. Andi sebagai representasi  kita dalam menghadapi persoalan hidup. Seringkali kita tampil sebagai manusia yang lupa diri, manusia yang tidak tahu berterima kasih terhadap segala yang kita dapati dan kita miliki.Â