Lah sebenarnya agama menjadi pemutus rantai dan lingkaran setan ini. Tetapi malah  terlibat dengan sangat lekat dan kuat. Terlibat dalam rasionalisasi perilaku tamak.
Harusnya beragama akan membuat orang makin sederhana. Taat aturan, lebih berpikir mengenai orang lain, tidak malah lebih egois. Semua pejabat dan terutama DPR di Indonesia disumpah dan janji dengan agama masing-masing. Tetapi ketika bekerja selama menjadi anggota dewan apakah sudah melakukan tugasnya sebagaimana tuntunan KS?
BPS merilis, bagaimana tabiat atau budaya baca di Indonesia sebesar 69% hanya membaca KS. Buku pengetahuan sangat minim. Tetapi perilakunya tidak berbanding lurus dengan perilakunya. Sumpah dan janji selalu saja menjadi awal dalam melakukan jabatan, setiap acara ada doa dan ucapan salam agamis, namun apa yang dilakukan jauh dari apa yang seharusnya orang beragama lakukan.
Bagaimana kesadaran ini harus dibangun, literasi berbangsa harus digalakkan sehingga tidak hanya menjadi pembeo yang kerdil dalam pengetahuan. Sayang, jika negeri tercinta yang kaya raya ini remuk karena perilaku bodoh yang diseting oleh pihak-pihak tertentu.
Peradabannya malah mundur, tidak maju dan berkembang, karena perilaku yang tersebut di atas. Syukur bahwa masih banyak kelompok dan orang-orang waras.
Terima kasih dan salam
Susy Haryawan   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H