Salah satunya pernah membuat pilkada menjadi ajang agamis, padahal sejatinya tidak ada dalam konteksnya. Sama juga berbicara mengenai terminal namun yang dibahas mahal kereta api. Mana ada titik temunya, selain pemaksaan kontekstualisasinya. Dan itu masih menjangkiti banyak anak negeri ini.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!