Pemberian  diri bagi bangsa dan negara, bukan malah mengeruk kekayaan negeri bagi kepentingan sendiri dan kelompok. Tidak kaget, jika fitnah, merusak persepsi, dan kebohongan, serta kepalsuan menjadi senjata untuk meraih kemenangan.
Berkaitan dengan menggunakan segala cara ini, kita bisa bercermin dari katak dan kepiting. Bagaimana perilaku kedua binatang tersebut di dalam mempertahankan hidupnya. Jelas manusia bukan hewan, namun perilaku mereka itu bisa menjadi cerminan kita.
Katak, akan menjilat ke atas. Bagaimana mereka berlaku dalam  mencari makan. Dan tega untuk menginjak apa yang ada di bawahnya untuk mereka bisa leluasa membebaskan diri. Tega atas anak buah, rekan yang lemah dan tersudut.
Kepiting, kebiasaan untuk menekan rekan-rekannya yang lemah, tega untuk menarik yang sudah hampir bisa menyelamatkan diri, dan tidak akan mengingat rekannya yang menjadi korban dan tumbalnya. Fokusnya adalah kesalamatan diri sendiri.
Apakah model pemimpin demikian bisa menjadi rujukan untuk  menjadi kepala negara?
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H