Mohon tunggu...
Candra
Candra Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Duc In Altum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesatuan Gereja Katolik dalam Ekaristi Menurut Santo Ignatius dari Antiokhia

29 Juni 2023   08:36 Diperbarui: 29 Juni 2023   08:38 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Melalui suratnya ini, Ignatius menunjukkan realitas sakramental. Menurutnya, roti ekaristik itu adalah Tubuh Yesus Kristus. Roti ekaristik bukanlah replika tubuh Yesus dalam ritus, tetapi sungguh-sungguh Tubuh Kristus. Demikian Tubuh Yesus dan piala yang satu itu menunjuk pada Penyelamat tunggal dalam perayaan Ekaristi.23

Kaitan satu tubuh, satu piala dan satu altar dalam suratnya bab 4 dan membandingkan dengan surat-surat Ignatius yang lain (bdk. Eph. 5:2; Mag 7:2; Rm 2:2), kata altar dimengerti sebagai simbol. Ignatius tidak memaksudkan alatar secara fisik demi perayaan. Kata satu altar digunakan dalam pengertian simbolis untuk kesatuan komunitas kristen. Lebih jauh lagi kita perhatikan, kaitan kata satu altar dengan kata satu uskup bersama dengan para imam, dan diakon, para pelayan. Kaitan keduanya menunjuk pada kesatuan komunitas dalam hierarki. Otoritas uskup sebagai pemimpin di tengah-tengah jemaatnya. Uskup adalah seorang pemimpin yang melanjutkan otoritas Allah dan Kristus dan uskup adalah wakil Allah. Jemaat tidak bisa dibaptis dan merayakan Ekaristi tanpa uskup.

Gagasan Ignatius mengenai satu Tubuh Kristus, satu piala dari darah-Nya, satu altar, dan satu uskup menunjukkan maksudnya mengenai kesatuan Gereja dalam Ekaristi. Dalam Ekaristi terwujud kesatuan Gereja. Dalam Ekaristi sebagai Tubuh dan Darah Kristus yang dimaksud haruslah Ekaristi yang dirayakan di bawah kepemimpinan uskup dan para imamnya. Dengan demikian, Ekaristi mewujudkan kesatuan Gereja.

PENUTUP

Surat-surat Ignasius adalah wasiatnya. Melalui surat-suratnya, Ignatius menasihati jemaat agar bersatu dengan uskup, yang tampak dalam perayaan Ekaristi. Ekaristi adalah kehadiran Yesus kristus yang nyata. Oleh sebab itu, jemaat dituntut untuk setia kepada uskup dan imam yang menghadirkan Kristus dalam perayaan Ekaristi.

Beato Carlo Acutis adalah seorang pemuda yang mengungkapkan "Ekaristi adalah jalan tol menuju ke surga". Dia dibeatifikasi oleh Paus Fransiskus pada 10 Oktober 2020, karena mendokumentasikan mujizat-mujizat Ekaristi di seluruh dunia dalam situs web yang dibuatnya.25 Dari kisah pemuda Katolik Italia ini, kita dapat belajar bahwa Ekaristi sungguh- sungguh perayaan iman yang mampu membawa kita kepada persatuan dengan Allah. Dari masa Ignatius sampai sekarang, Ekaristi menjadi sumber hidup umat beriman. Oleh sebab itu, kita semua dituntut untuk setia merayakan Ekaristi, dimana kita berjumpa dan bersatu dengan Kristus. Bersama dengan umat lainnya kita diselamatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun