Mohon tunggu...
Candra
Candra Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Duc In Altum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesatuan Gereja Katolik dalam Ekaristi Menurut Santo Ignatius dari Antiokhia

29 Juni 2023   08:36 Diperbarui: 29 Juni 2023   08:38 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Latar belakang penulisan surat. Pada abad kedua, jemaat Kristen di Filadelfia berada di bawah pemerintahan dinasti Antonius (96-192) dalam kekaisaran Romawi. Pada masa pemerintahan Trayanus (98-117) ia meneruskan pendahulunya untuk tetap melarang kekristenan sebagai sebuah agama. Dalam kekaisaran Romawi, kekristenan hanyalah kelompok sektarian. Jemaat Kristen dihukum dengan tuduhan melakukan seks dengan saudaranya dan tidak mau menyembah dewa-dewa dan kaisar kerajaan Romawi.15 Trayanus tidak menyamakan orang-orang Kristen dengan kelompok pemberontak, namun tetap saja orang-orang Kristen dianggap sebagai penghalang pelaksanaan hukum dalam pemerintahannya. Oleh sebab itu, orang Kristen dan siapapun yang menyebut dirinya sebagai Kristen akan diperiksa dan diadili. Apabila orang Kristen mau menyangkal imannya dan menyembah kaisar dan dewa-dewa Romawi mereka tidak akan dihukum mati. Dan apabila mereka yang teguh dengan imannya kepada Kristus akan dihukum mati.

Dalam kehidupan jemaat di Filadelfia, muncul doketisme dan yudaisme yang menyebabkan perpecahan diantara umat. Pengaruh yudaisme mengakibatkan beberapa jemaat memisahkan diri dari uskup, karena lebih mematuhi sabat. Ada juga beberapa jemaat yang menyangkal kodrat manusia Yesus, sehingga menolak Ekaristi sebagai Tubuh Yesus.

Kata doketisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu dokein yang berarti rupa- rupanya saja, kelihatannya, nampaknya. Doketisme ini muncul sebagai heresi dan sebagai salah satu doktrin sekitar abad kedua. Menurut kelompok ini, materi adalah jahat dan penyebab dosa. Karena itu, materi tidak mungkin dapat dipersatukan dengan Putra Allah. Oleh karena itu Kristus hidup diantara manusia hanya nampaknya saja. Hidup Kristus, penganiayaan dan penyaliban-Nya di bawah pemerintahan Pontius Pilatus hanyalah bayang-bayang saja. Tubuh manusia Kristus hanyalah sosok khayalan belaka. Oleh karena itu Ignatius sangat mengecam jemaat Kristen yang mendukung bentuk-bentuk doketisme ini. Karena kelompok ini menyangkal bahwa Tuhan memiliki tubuh jasmani. Dan ajaran kelompok ini tidak sejalan dengan ajaran Kristen.

Yudaisme adalah agama orang Yahudi. Mereka mengimani Allah yang esa, yang mewahyukan diri dan kehendak-Nya melalui kitab Taurat, para nabi dan peristiwa-peristiwa dalam sejarah manusia. Pada abad kedua, beberapa orang Kristen dalam komunitas Kristen di beberapa daerah seperti Filadelfia kembali menghidupi tradisi Yahudi akibat pengaruh Yudaisme tersebut. mereka kembali memelihara hari sabat yang merupakan pengudusan hari ketujuh sebagai kenangan atas pembebasan bangsa Israel dari perbudakan.

Berdasarkan para ahli, khususnya William R. Schoedel17 struktur surat Ignatius kepada jemaat di Filadelfia sebagai berikut:

Salam Pembuka Surat Pujian kepada Uskup (1:1-2) Kesatuan (2-4)

Orang-orang Yahudi di Filadelfia (5:1-9:2)

Otoritas Ignatius dan Otoritas Teologisnya (5:1-6:2) Pembelaan Ignatius atas Tindakannya di Filadelfia (6:3-8:1) Nasihat Ignatius di Filadelfia (8:2-9:2)

Penutup dan Ucapan Selamat (10:1-11:2). Dari keseluruhan surat di atas, bagian yang membahas tentang pentingnya kesatuan dalam jemaat akibat perpecahan oleh ajaran palsu adalah bab (2-4).

Kesatuan salah satu pesan penting dalam surat-surat Ignatius. Kesatuan yang dimaksud oleh Ignatius adalah kesatuan Gereja dalam Allah. Kesatuan ini juga menunjuk pada kesatuan Gereja kepada Bapa melalui Kristus dan kesatuan antar- jemaat dan jemaat sendiri dengan uskup dalam Kristus. Kesatuan itu terwujud ketika Gereja merayakan Ekaristi. Uskuplah yang memimpin perayaan Ekaristi, karena dialah yang menghadirkan Kristus. Di bawah kepemimpinan uskup, komunitas Kristen mencapai kesatuan dalam Kristus. Oleh sebab itu, jemaat dituntut menjaga kesatuan dengan uskup, kemudian kesatuan Gereja ini memuncak dalam Ekaristi Yesus yang hadir.

Berikut adalah isi surat bab 2, tentang kesatuan dengan Uskup dan ulasannya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun