Sengaja tulisan ini saya lampirkan quotes dan analogi yang sederhana. Bukan kalimat pembodohan publik. Selayaknya bercermin didepan cermin bukan di air yang mendidih. Air yang mendidih biasanya dipergunakan untuk menyeduh kopi, mematangkan rasa dan mematangkan usia yang mulai menua.
Oh iya saya ingat, sebelum zaman berubah serba canggih dan hebat. Dulu ibu saya mengajarkan pada saya untuk melihat gerhana matahari pada pantulan air didalam ember. Jangan melihat langsung karena dapat merusak mata.
Sebagai anak kecil yang semakin dilarang, semakin mencari tahu, saya membuktikan ternyata benar apa kata ibu saya. Dengan meletakkan air di ember dibawah pantulan cahaya matahari, saya melihat bayangan matahari yang perlahan membentuk cincin, gelap dan hadir lagi menyinari bumi.
Dilain sisi, jika air mendidih digunakan untuk melihat pantulan bayangan yang pertama dirasakan adalah panas, bayangannya tidak sempurna, gagal menunjukkan citra gambar yang relevan.
Sama halnya dengan tubuh batin yang dipenuhi dengan emosi dan amarah yang memanas. Sudah tahu sedang panas, jauhkan dulu dari hal-hal yang membuat marah dan merugikan diri sendiri serta orang lain.
Jangan dikira handphone itu sahabat karib yang akan mendukung. Justru dari situlah netizen-netizen dengan banyak kepentingan didalamnya akan menunggangi agar terprovokasi.
Mengambil adab yang telah diajarkan adalah hal terbaik untuk diri. Jika sudah diam dan tenang, jangan terus disulut lagi dan jangan mudah terprovokasi. Hati-hati terkadang aksi provokasi hanya akan membuat mulut mudah mengeluarkan ujaran dan cacian yang menyakiti.
"The Power of Your Mind"
Menghadapi mulut yang sinkron dengan hati yang panas harus hati-hati. Ada sebuah mekanisme yang berjalan dengan semesta didalam diri manusia yang kecil yaitu like attracts like, kemiripan menarik kemiripan. The Law of Attraction juga mengajarkan bahwa manusia bertanggung jawab dalam kehidupannya, karena manusia menuai apa yang dipikirkan dan rasakan.
Semua benda yang pernah dilihat manusia ataupun belum terbuat dari bahan yang sama yaitu energi. Dalam ilmu fisika, ada dua asumsi penting yaitu fisika klasik atau Newtonian dan fisika kuantum. teori klasik mengatakan bahwa elektron mengambil tingkat enegi secara kotinyu, tetapi penemuan selanjutnya dalam fisika kuantum memperlihatkan bahwa elektron melompat tidak kontinyu ke tingkat energi yang lebih tinggi ketika melampaui frekuensi ambang (fluktuasi kuantum).
Artinya sebuah kejadian yang berselisih sedikit menghasilkan dampak perubahan yang luar biasa.