Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hukum Prancis Abad 13 : Ketika Martabat Perempuan Menjadi Harga Diri Pria

15 Februari 2022   17:28 Diperbarui: 4 Maret 2022   18:16 1463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar : linimasa.com

Marguirite mendatangi tabib untuk memeriksa kesuburannya karena sejauh ini ia belum hamil. Tabib mengatakan Marguirite tidak pernah menikmati nafkah batin yang diberikan suaminya.

Sepulang dari tabib, Marguirite dan Marry pergi membeli gaun untuk menyambut kehadiran suaminya. Disana, mereka bertemu Legris. Marguirite mengatakan pada Marry, Legris memang tampan tapi memiliki banyak sifat tercela.

Sepulangnya Jean dari Skotlandia, istrinya menyambut Jean dengan gaun baru. Tetapi, Jean mengatakan gaun itu membuat dirinya terlihat seperti pelacur karena garis lehernya terlihat pendek.

Saat itu, ibu Jean pergi dengan membawa semua pelayan dan membiarkan Marguirite sendirian agar kesal. Marguirite sudah memberitahu ibunya, Jean akan marah jika tahu ia sendirian di rumah. Saat itulah Legris datang ke rumah dan menodainya. Setelah kejadian itu, istri Jean trauma dan tidak mau keluar kamar. Marry (sahabat Marguirite) sampai mendatanginya karena ia tidak keluar kamar selama beberapa hari.

Jean yang mengetahui hal tersebut mencekik dan menanyakan "apakah Marguirite menggoda Legris?". Saat Jean mengumpulkan teman-temannya mengatur strategi untuk mengadili Legris, Marry menganggap Marguirite berbohong dan sengaja membiarkan Legris melakukan hal itu padanya. Marguirite tidak setuju jika Jean menyebarkan berita itu ke seluruh penjuru negeri karena malu. Bahkan Ibu Jean tidak setuju jika Marguirite menuntut keadilan. Bahkan ibu Jean sempat bercerita jika ia dulunya menjadi korban pemerkosaan tetapi hanya diam dan tidak menuntut pelaku.

***

Dalam persidangan, 32 anggota dewan menganggap Marguirite menikmati kejadian pemerkosaan tersebut. Karena mitos yang berlaku disana, seorang wanita akan hamil apabila ia merasakan kebahagiaan. Dan saat persidangan berlangsung, Marguirite sudah hamil 6 bulan. Setelah 5 tahun pernikahannya, Marguirite belum memiliki keturunan. Marguirite semakin terpojok saat Marry memberi kesaksian tentang obrolan mereka yang mengatakan Legris mempesona dan tampan. Marguirite membantah, meski ia mengatakannya bukan berarti ia menyukai Legris.

Persidangan memutuskan, jika Jean kalah dalam duel maka Marguirite harus dibakar hidup-hidup bersama bayinya. Marguirite menyanggupi dan merasa dirinya benar telah dilecehkan oleh Legris.

***

Tanggal 28 Desember 1386 Jean menemui istrinya untuk mengatakan jika duel siap dilaksanakan. Saat itu, bayi mereka sudah lahir.

Keesokan harinya ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun