6. Dapat berpikir reflektif dalam totalitas;Â
7. Sadar diri;Â
8. Percaya pada Tuhan YME; danÂ
9. Sanggup berperang mempertahankan kehidupannya.Â
MAKNA BERPIKIRÂ
Karakter manusia yang menggambarkan derajat ketinggiannya pada dasarnya merupakan anugerah Tuhan YME yang diberikan kepadanya berupa akal sehat yang dimanfaatkan untuk berpikir.Â
Alisjahbana (1981) mengemukakan bahwa pikiran memberikan manusia sebuah pengetahuan untuk digunakan sebagai pedoman dalam perbuatannya, namun sebetulnya kemauan yang menjadi daya dorong dalam tindakan mereka.Â
Oleh karena itu, berpikir merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menjadikan seorang manusia sebagai manusia. Berpikir merupakan fondasi, sedangkan kemauan adalah daya dorongnya.Â
Para ahli mendefinisikan makna berpikir dengan penjabarannya masing-masing, yang secara jelas mengemukakan bahwa berpikir tidak dapat dilakukan dengan semestinya tanpa akal sehat. Demikian juga akal dan pikiran secara fisik tidak serta merta mengindikasikan aktivitas berpikir.Â
Menurut Bochenski (dalam Suriasumantri, 1983), berpikir merupakan perkembangan konsep dan ide. Pengertian ini tampak sederhana namun sebenarnya memiliki makna yang cukup mendalam.
Berpikir bukanlah aktivitas fisik, melainkan aktivitas mental. Apabila seseorang sedang mengikatkan diri dengan sesuatu secara mental dan hal tersebut terus berada dalam ingatannya, maka orang tersebut dapat dikatakan sedang berpikir.Â
Untuk itu, berpikir merupakan upaya untuk memperoleh pengetahuan. Upaya mengaitkan diri dengan suatu hal merupakan gambaran dari mental seseorang. Jika hal itu terjadi, maka orang itu akan segera mengetahuinya.Â