Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dulu, Saya Pernah Sekolah di SLB

10 Desember 2021   23:42 Diperbarui: 11 Desember 2021   05:11 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Ketrampilan Sosial 

Penderita down syndrome diajarkan mengerti bagaimana akibat dari sebuah afeksi penolakan, bagaimana mengekspresikan dan menyampaikan afeksi kepada orang lain dengan cara yang sopan, ramah dan memiliki tata krama. 

6. Kesempatan Sosial 

Berikan ruang pada mereka untuk turut partisipasif dan memiliki hubungan sosial dengan orang lain. Persahabatan akan menguatkan dan menjadikan mereka mengerti lingkungan sosial secara menyeluruh. 

Penderita down syndrome mengalami perkembangan seksualitas secara biologis yang sama dengan remaja umumnya. Pemahaman gender sudah dipahami secara sederhana dengan mengenali penampilan fisik yang nampak dari luar. 

Hanya saja mereka masih belum mengerti bagaimana harus berperilaku dan bertindak didalam lingkungan. Pemahaman mereka terhadap hubungan percintaan sebatas kedekatan antara laki-laki dan perempuan. Pilar yang menguatkan hubungan dalam naungan cinta, kasih dan sayang masih belum dipahami secara mendalam. 

Kebanyakan orang tua dan guru masih belum siap untuk menjelaskan edukasi seks dan bingung bagaimana menjelaskan pada anak-anaknya. Untuk selanjutnya, Pemerintah memberikan workshop atau materi seks edukasi terhadap tenaga pengajar SLB. Hal ini mengurangi dan mencegah tindakan melecehkan dan dilecehkan bagi penderita down syndrome. Mereka membutuhkan dukungan yang positif dari lingkungan dan sekitar. 

Bogor, 10 Desember 2021

Salam, 

Sri Patmi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun