Mohon tunggu...
patimah
patimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, universitas Indraprasta PGRI

Kesuksesan hanya untuk orang-orang yang berusaha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Oeang Repoeblik Indonesia (ORI), Mata Uang Pertama RI

1 Juni 2022   11:23 Diperbarui: 1 Juni 2022   11:33 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.   Emisi kedua, “ Djogjakarta 1 Januari 1947” ditandatangani oleh Mr. Sjafruddin Prawiranegara dalam 4 pecahan yaitu 5 rupiah, 10 rupiah, 25 rupiah dan 100 rupiah.

3.   Emisi ketiga, “ Jogjakarta 26 Djuli 1947” ditandatangani oleh Mr.A.A. Maramis dalam pecahan ½ rupiah, 2 ½ rupiah, 25 rupiah, 50 rupiah, 100 rupiah dan 250 rupiah.

4.  Emisi keempat, “ Djogjakarta 23 Agustus 1948” ditandatangani oleh Drs. Mohammad Hatta dalam pecahan yang unik yaitu 40 rupiah, 75 rupiah, 100 rupiah dan 400 rupiah.

5.  Emisi kelima, “ Djogjakarta 17 Agustus 1949” ditandatangani oleh Mr. Loekman Hakim dan merupaka rupiah baru dalam pecahan 10 sen baru, ½ rupiah baru dan 100 rupiah baru

img20210605144448-6296e902ce96e563ca58d2b2.jpg
img20210605144448-6296e902ce96e563ca58d2b2.jpg

Sumber Gambar: Museum Bank Mandiri

img20210605144525-6296e892ce96e542214261c3.jpg
img20210605144525-6296e892ce96e542214261c3.jpg

Sumber Gambar: Museum Bank Mandiri


D. Penarikan ORI

Uang kertas Indonesia dalam perjalanan sejarah, tercatat sebagai salah satu mata uang kertas yang paling banyak mengalami perubahan, rata-rata setiap enam tahun muncul seri baru. Seri Oeang Repoeblik Indonesia atau dikenal ORI adalah mata uang kertas pertama yang diciptakan Republik Indonesia dan dikenal dengan julukan “uang revolusi”. Disebut demikian karena lahir di tengah kancah revolusi bangsa Indonesia paska kemerdekaan 

 Bulan Juli 1949 pemerintah Indonesia dihadapi masalah yaitu persediaan ORI yang dapat dikuasai hanya cukup beredar untuk beberapa bulan saja, dikarenakan alat-alat pencetak uang sebagai akibat dari aksi militer belanda yang kedua sudah tidak ada lagi. Setelah  beberapa bulan pembiayaan pengeluaran pemerintah sementara akan diganti dengan uang NICA sampai dengan berdirinya Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun