Rasisme dalam sepak bola yang sebagian besarnya berasal dari diskriminasi rasial sangat problematik. Perlakuan rasisme yang diterima pemain dan pelatih dapat mengganggu konsentrasi permainan di lapangan, dan juga merusak nilai-nilai fairplay dalam olahraga. Belum lagi dampak buruk di luar lapangan yang dirasakan yaitu bagi psikis mereka yaitu trauma berkepanjangan.
BAB II
PEMBAHASAN
Rasisme dalam dunia sepak bola sering muncul dalam sebuah pertandingan antar klub atau antarnegara. Rasisme dalam sepak bola disebabkan oleh banyak faktor seperti sejarah masa lalu sebuah klub, ego etnis, serta adanya kesenjangan ekonomi masyarakat antar wilayah suatu negara.Â
Faktor lain timbulnya rasisme adalah karena adanya sikap fanatik terhadap klub tertentu sehingga ketika klub yang didukungnya kalah atau bermain secara tidak maksimal supporter merasa tidak puas dan tidak menerima bahwa permainan lawan lebih baik.Â
Ditambah lagi dengan steoreotip rasial yang ada dalam masyarakat, seperti orang berkulit hitam dicap sebagai orang yang sulit berkembang, malas, kejam, dan minim karakter. Sementara soal kemampuan secara kognitif orang kulit putih dianggap lebih unggul.
Seperti kasus rasisme yang terjadi di sepak bola Indonesia pada tanggal 23 Februari 2022 dalam pertandingan 32 besar Grup Q Liga 3 yang mempertemukan Persikota Tangerang vs Belitong FC, di Stadion Benteng Tangerang.Â
Diduga pihak official, pemain, tamu tribun dan supporter Persikota Tangerang melakukan tindakan tak terpuji yang menyasar kepada pelatih dan salah satu pemain Belitong FC yang berasal dari Papua yaitu tepuk tangan dan suara menirukan monyet yang bersifat merendahkan dan meremehkan.Â
Hal ini berdampak pada pelatih kepala dan pemain Belitong FC yang menderita trauma psikis sehingga memerlukan penanganan lebih lanjut dari psikiater.Â
Berdasarkan kasus tersebut kasus rasisme terjadi bukan karena permainan sepak bolanya tetapi karena masalah sosial dan lingkungan sosial para pelaku rasislah yang jadi faktor utama.Â
Selain itu, sanksi yang diberikan oleh federasi sepak bola di Indonesia yakni PSSI dirasa kurang tegas seperti; denda atau hukuman tanpa penonton bagi klub. Ini secara tidak langsung memicu berkembang dan terpelihara nya rasisme yang disebabkan karena tidak adanya regulasi dan hukuman tegas yang dapat membuat jera para fans klub dari aksi rasial.Â