Mohon tunggu...
parman rudiansah
parman rudiansah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca, tidak suka berisik, dan menulis puisi bagian caraku menafsir tabir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kembali

3 September 2024   01:22 Diperbarui: 3 September 2024   01:44 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kamu jangan lari

Menyangkalnya kamu berdusta

Jangan mau dikejar bayang

Api itu bermakna bila membakar

Melupakannya adalah mustahil

Lihatlah mentari disana

Yang nampak jauh tapi terasa

Kamu jangan lupa

Kamu hartaku. Yang sempat terjeda saja

Jangan dikejar. Kopi segelas tidak cocok untuk dipandang

Nikmati. Resapi

Senyummu nampak merona

Menggoda bayang bukan. Siapa sangka. Akupun tidak

Menari diatas permadani

Daun berguguran

Lihatlah dirimu kini

Malam ini begitu syahdu bahkan tanpa rembulan

Jangan tanya. Ya kamulah rembulannya

Kemarilah duduk bersamaku

Gemgam erat. Jangan kau lepas. Nanti saja

Mungkinkah. Jalani saja

Rasa yang terukir

Jangan mencoba memberi bunga pada bunga

Tepuk tangan disana. Jangan kau bilang tak melihat

Lirikan penuh godaan

Sekali lagi diluar. Cukuplah kau diam temaniku

Kenapa hilang. Oh kau terlelap rupanya sayang

Tubuhku bergetar.

Merindukanmu bukan tanpa sebab

Poriku mengerucut

Sepenggal rasa yang nampak aneh kembali

Jangan kau lupa diri

Jarum jam bergerak

Tanpa lelah, sekalipun kamu sengaja buang waktu

Tanpa dendam

Aku menunggumu

Ulurkan saja tanganmu. Pejamkanlah

Kau merasakan angin musim ini?

Pada waktu ku serahkan kamu

Sejengkal rasa yang nyaris patah

Tumbuh mekar

Ciumi wanginya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun