Mohon tunggu...
parman rudiansah
parman rudiansah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca, tidak suka berisik, dan menulis puisi bagian caraku menafsir tabir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kembali

3 September 2024   01:22 Diperbarui: 3 September 2024   01:44 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jangan mencoba memberi bunga pada bunga

Tepuk tangan disana. Jangan kau bilang tak melihat

Lirikan penuh godaan

Sekali lagi diluar. Cukuplah kau diam temaniku

Kenapa hilang. Oh kau terlelap rupanya sayang

Tubuhku bergetar.

Merindukanmu bukan tanpa sebab

Poriku mengerucut

Sepenggal rasa yang nampak aneh kembali

Jangan kau lupa diri

Jarum jam bergerak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun