Mohon tunggu...
parman rudiansah
parman rudiansah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca, tidak suka berisik, dan menulis puisi bagian caraku menafsir tabir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kembali

3 September 2024   01:22 Diperbarui: 3 September 2024   01:44 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senyummu nampak merona

Menggoda bayang bukan. Siapa sangka. Akupun tidak

Menari diatas permadani

Daun berguguran

Lihatlah dirimu kini

Malam ini begitu syahdu bahkan tanpa rembulan

Jangan tanya. Ya kamulah rembulannya

Kemarilah duduk bersamaku

Gemgam erat. Jangan kau lepas. Nanti saja

Mungkinkah. Jalani saja

Rasa yang terukir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun