Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pengukuhan Larangan TikTok Jelang Pelantikan Trump 20 Januari 2025

16 Januari 2025   18:14 Diperbarui: 16 Januari 2025   18:14 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perusahaan seperti Meta dan Google akan menarik lebih banyak pengiklan, memperluas pendapatan mereka dari iklan digital.

Pemerintah akan memproyeksikan citra proaktif melindungi data warga negara, meskipun hal ini bisa menjadi senjata bermata dua jika dianggap terlalu membatasi kebebasan digital.

Masa depan TikTok

Jika larangan tidak dapat dihindari, ByteDance mungkin mempertimbangkan untuk menjual operasinya di AS. Hal ini membuka peluang bagi pemain baru untuk masuk ke pasar dengan aset strategis.

Larangan ini dapat mendorong ByteDance untuk meningkatkan transparansi dan keamanan data, atau mengubah struktur kepemilikannya guna memenuhi tuntutan regulator AS.

Larangan TikTok di AS mencerminkan ketegangan antara keamanan nasional, kebebasan digital, dan dinamika geopolitik. Jika larangan berlaku, dampaknya akan meluas ke pengguna, kreator, pengiklan, dan pesaing teknologi, sementara pemerintah AS menghadapi tantangan menjaga keseimbangan antara kebijakan keamanan dan kebebasan individu.

Presiden terpilih Donald Trump dapat memainkan peran penting dalam mengelola transisi kebijakan ini, tetapi langkah apa pun yang diambil harus memperhatikan dampak jangka panjang pada ekosistem digital global.

Lihat :

https://www.bbc.com/news/articles/clyng762q4eo

Joyogrand, Malang, Thu', Jan' 16, 2025.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun