Aspek Teknologi
Larangan TikTok kemungkinan tidak sepenuhnya menghentikan pengguna, mengingat teknologi seperti VPN memungkinkan pengguna tetap mengakses aplikasi. Hal ini menggarisbawahi keterbatasan larangan berbasis negara dalam dunia digital yang terhubung secara global.
Jika TikTok tidak tersedia untuk diunduh atau diperbarui di AS, pengguna yang terus mengakses aplikasi akan menghadapi risiko besar, termasuk bug dan ancaman keamanan siber.
Aspek Ekonomi
Dengan 170 juta pengguna di AS, TikTok adalah platform pemasaran yang besar. Larangan TikTok akan memindahkan anggaran pemasaran perusahaan ke pesaing seperti Instagram Reels, YouTube Shorts, dan Twitch, yang berpotensi memperkuat dominasi perusahaan teknologi AS seperti Meta dan Google.
TikTok Shop telah menjadi salah satu fitur paling menguntungkan bagi kreator dan bisnis kecil di AS. Kehilangan platform ini akan berdampak signifikan pada ekosistem e-commerce berbasis konten.
Aspek Geopolitik
Larangan TikTok di AS berkontribusi pada fenomena "splinternet," di mana internet semakin terfragmentasi berdasarkan batas geopolitik. Hal ini menciptakan tantangan bagi platform global dan memperkuat pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah.
TikTok menjadi simbol persaingan teknologi antara AS dan China. Jika larangan diberlakukan, China tentu akan melihatnya sebagai bentuk proteksionisme AS terhadap perusahaan teknologi lokal.
Siapa yang diuntungkan
Platform seperti Instagram Reels, YouTube Shorts, dan Twitch akan diuntungkan langsung dari potensi eksodus pengguna TikTok di AS.