Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

AS Adidaya Revisionis Sebagaimana Halnya China dan Rusia

13 Januari 2025   20:17 Diperbarui: 13 Januari 2025   20:26 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trumpisme sebuah Ideologi yang tak pasti. (Sumber :  Mia Angioy untuk Noema noemamag.com).

AS Adidaya Revisionis Sebagaimana Halnya China dan Rusia

Nathan Gardels belum lama ini dalam Noema magazine edisi 10 Januari 2025 menyebut sebuah istilah yang biasanya digunakan oeh Nasionalis Israel yang menyebut klaim Arab-Palestina terhadap tanah Israel sekarang adalah sebuah politik revisionis yang takkan dimaafkan oleh Sejarah. Sekalipun itu diulang milyaran kali agar menjadi kebenaran, tapi tetap saja takkan dimaafkan oleh sejarah.

Nah Revisionisme kali ini digunakan dalam konteks lain oleh negara adidaya Amerika serikat. AS di bawah Trump beberapa saat lagi berupaya mengubah aturan dan norma tatanan dunia yang ada.

Kita selama ini sudah terbiasa mengecam China dan Rusia sebagai pengkhianat utama dalam upaya ini. Sekarang, seperti yang dicatat dengan cermat oleh ilmuwan politik Princeton John Ikenberry, "negara revisionis lain telah muncul untuk menentang tatanan internasional liberal ... yaitu AS di bawah Presiden Donald Trump di Ruang Oval, jantung dunia bebas."

Kita tidak tahu pasti apa yang diharapkan dari negara adikuasa AS yang bergabung dengan poros pergolakan

Revisionisme sebagai fenomena global

Pandangan Nathan Gardels yang mengaitkan istilah "revisionisme" dengan kebijakan AS di bawah Donald Trump menarik karena menggambarkan bagaimana tatanan internasional dapat dipertanyakan bahkan oleh aktor yang sebelumnya dianggap sebagai arsiteknya.

Secara tradisional, revisionisme dalam keadidayaan sebuah negara diasosiasikan dengan negara-negara seperti China dan Rusia yang secara eksplisit menantang tatanan dunia liberal pasca-PD II. Menyebut AS sebagai negara revisionis adalah ironi historis, karena AS telah menjadi salah satu pilar utama dalam membangun dan mempromosikan tatanan tersebut. Namun, di bawah Trump sekarang, kebijakan seperti America First dan melepaskan diri dari perjanjian internasional (Paris Agreement, TPP, dsb.) memang mencerminkan penarikan diri dari peran ini, sekaligus upaya untuk mendefinisikan ulang tatanan yang ada demi keuntungan domestik.

Trumpisme sebagai campuran tanpa ideologi konsisten

Gardels benar dalam menyebut Trumpisme sebagai sesuatu yang tidak konsisten. Ini lebih merupakan respons populis terhadap perubahan demografis, ekonomi, dan geopolitik, daripada ideologi yang terstruktur. Akibatnya, tindakan yang diambil oleh pemerintahan Trump cenderung pragmatis atau oportunis, seringkali tanpa mempertimbangkan dampaknya pada stabilitas internasional jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun