Eksodus kader senior dapat menciptakan persepsi bahwa PDI-P sulit mengelola perbedaan pendapat, yang mungkin tidak disukai oleh pemilih progresif atau kalangan muda.
Di sisi lain, pendukung loyal PDI-P melihat ini sebagai bukti bahwa partai tetap solid dan disiplin.
4. Regenerasi:
Kehilangan figur senior bisa menjadi peluang bagi generasi baru untuk muncul. Namun, jika regenerasi ini tidak diiringi dengan keterbukaan terhadap inovasi dan perubahan, partai bisa kehilangan daya saingnya.
Jika ketidakpuasan meluas, ada risiko kader yang keluar akan membentuk aliansi atau partai baru, yang bisa menjadi ancaman bagi kekuatan PDI-P dalam jangka panjang.
Fenomena ini bisa dianggap sebagai gejala awal political decay, terutama jika PDI-P terus kehilangan kader berkualitas tanpa memperbaiki mekanisme internalnya.
Namun, ini juga bisa dilihat sebagai fase transisi dalam evolusi partai. Jika PDI-P mampu merespons dinamika ini dengan memperkuat demokrasi internal, memperluas ruang untuk diskusi, dan memastikan regenerasi yang inklusif, mereka masih dapat mempertahankan relevansi politiknya.
At the end, masa depan PDI-P akan sangat ditentukan oleh sejauh mana partai mampu menyeimbangkan antara menjaga disiplin internal dan mengakomodasi perubahan yang dibutuhkan untuk tetap kompetitif di lanskap politik yang dinamis.
Lihat :
Joyogrand, Malang, Wed', Dec' 0r4, 2024.