Israel telah melakukan serangan udara secara teratur di Syria, menargetkan konvoi senjata Iran, basis milisi, dan fasilitas produksi senjata yang terkait dengan Hezbollah. Jika ancaman dari Irak meningkat, kemungkinan besar Israel akan menggunakan strategi serupa, seperti serangan drone atau serangan udara presisi.
Fokus pada jalur logistik
Jalur pasokan senjata dari Iran melalui Irak dan Syria adalah prioritas utama Israel. Dengan menghancurkan jalur ini, Israel dapat membatasi kemampuan operasional milisi Syiah yang didukung Iran.
Milisi Houthi di Yaman
Houthi memiliki kemampuan rudal balistik dan drone yang dapat menjangkau wilayah Israel, meskipun ini jarang terjadi. Jika ancaman ini meningkat, Israel mungkin bekerjasama dengan Arab Saudi atau Uni Emirat Arab (yang juga memiliki konflik aktif dengan Houthi) untuk menanggulangi ancaman tersebut.
Operasi tidak langsung
Mengingat jarak geografis Yaman dari Israel, operasi langsung kemungkinan lebih jarang dilakukan. Namun, Israel dapat menggunakan sekutunya di kawasan untuk menekan Houthi, termasuk berbagi intelijen dan teknologi pertahanan.
Keterbatasan dan prioritas strategis
Ancaman dari Gaza (Hamas) dan Lebanon (Hezbollah) biasanya diprioritaskan karena kedekatan geografis dan dampaknya terhadap keamanan nasional Israel. Serangan terhadap milisi di Irak, Syria, atau Yaman cenderung hanya dilakukan jika ancaman dianggap langsung dan signifikan.
Konteks Geopolitik
Serangan terbuka terhadap milisi di Irak atau Yaman dapat memperkeruh hubungan dengan Amerika Serikat atau negara-negara Arab di kawasan. Israel cenderung berhati-hati untuk tidak memperluas konflik tanpa alasan kuat.