Beberapa elemen strategis
Menunggu perubahan di Washington
Bibi dipastikan mempertimbangkan keuntungan menunggu pelantikan Donald Trump, yang diyakini memiliki kebijakan lebih pro-Israel dibandingkan administrasi sebelumnya. Ini memberikan Israel peluang untuk mendapatkan dukungan lebih besar dalam langkah-langkah berikutnya di kawasan.
Fokus pada Hamas
Dengan gencatan senjata di front Lebanon, Israel dapat mengalihkan sumberdaya dan perhatian militernya untuk menghadapi Hamas di Gaza. Hamas, yang kini beroperasi tanpa dukungan signifikan dari front lain, menjadi lebih rentan dan dapat ditangani lebih efektif.
Mengelola konflik multi-front
Dengan membekukan eskalasi di perbatasan Lebanon, Israel mengurangi risiko konflik dua front secara bersamaan. Hal ini memungkinkan IDF (Israel Defense Forces) untuk memusatkan kekuatan dan strategi pada prioritas utama tanpa terganggu oleh ancaman signifikan dari utara.
Langkah ini mencerminkan kebijakan realistis Netanyahu yang memahami keterbatasan sumberdaya dan waktu, serta memanfaatkan situasi geopolitik untuk memperkuat posisi strategis Israel. Pendekatan ini juga memberikan Israel ruang untuk mengkonsolidasikan keberhasilan di satu front sebelum menghadapi ancaman lainnya.
Rekam jejak panjang
Israel memiliki rekam jejak panjang dalam menghadapi ancaman lintas negara, termasuk milisi Syiah di Irak dan Syria, serta Houthi di Yaman. Meskipun Israel cenderung menghindari keterlibatan terbuka di wilayah yang jauh seperti Yaman, pendekatan strategisnya terhadap ancaman dari milisi-milisi ini didasarkan pada beberapa faktor.
Ancaman milisi Syiah di Irak dan Syria